SOLOPOS.COM - Ilustrasi makan mi instan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Tak sedikit orang Indonesia melakukan kebiasaan makan mi instan campur nasi, padahal kebiasaan ini memiliki risiko bahaya terhadap kesehatan tubuh. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dilansir dari Medicpole, karbohidrat sendiri memiliki sifat yang mengenyangkan dalam waktu yang singkat. Hal ini menyebabkan Sahabat tidak ingin mengisi perut lagi dengan kebutuhan dan nutrisi yang lain. Tubuh memerlukan banyak nutrisi lain seperti protein, lemak, dan mineral.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proporsi makan yang tidak sempurna bakal menyebabkan kamu kekurangan gizi dan membuat tubuh tidak sehat. Selain itu disarankan sebaiknya juga tidak terlalu sering mengonsumsi makanan instan ini.

Berikut ini sejumlah bahaya makan mi instan campur nasi seperti dikutip dari labcito.co.id pada Selasa (7/2/2023):

1. Meningkatkan Hormon Insulin

Karbohidrat akan diolah dalam tubuh menghasilkan gula dan meningkatkan produksi hormon insulin. Kombinasi mi instan dan nasi dapat menghasilkan 750 kalori hanya dari karbohidrat dan ini tidak baik bagi tubuh. Hormon insulin memiliki peran untuk menciptakan energi yang diberikan dari gula.

Hormon insulin ini tidak mampu memproduksi energi jika karbohidrat dari gula dalam tubuh terlalu banyak. Sisa dari hormon insulin dan gula ini yang dapat menyebabkan penyakit diabetes.

2. Menaikkan Tekanan Darah

Bahaya lain dari makan mi instan campur nasi adalah bisa menaikkan tekanan darah. hal karena makan mi instan juga menghasilkan sodium, kandungan ini dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Jika terjadi secara kontinyu, tekanan darah yang meningkat dapat menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah.

3. Memicu Kerusakan Hati

Saat kamu mengonsumsi makanan yang hanya mengandung karbohidrat, tentunya kandungan karbohidrat dalam tubuh bakal menjadi berlebihan. Dengan karbohidrat yang berlebih tersebut justru dapat berubah menjadi zat lain. Jika tubuh kekurangan lemak maka karbohidrat tersebut justru dapat berubah menjadi lemak.

Lemak akan diproses oleh hati, lemak yang baik akan berfungsi dalam sistem pendukung pencernaan. Sedangkan lemak yang jahat justru bakal menumpuk di hati dan menyebabkan kerusakan fungsi pada hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya