Solopos.com, JAKARTA — Menyalakan mesin mobil setelah terendam banjir tanpa menunggu kering terlebih dahulu ternyata sangat berbahaya. Hal itu diungkapkan Service Manager Auto2000 Cilandak, Suparna.
"Sehabis mobil terendam banjir, pastikan kita tidak coba-coba menghidupkan mesin. Sekali lagi, jangan coba-coba," ungkap Suparna seperti dikutip Detik.com, Minggu (5/1/2019).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Suprana mengatakan komponen kelistrikan yang sudah banyak terendam air banjir mengalami kerusakan lebih parah jika dialiri listrik saat mesin menyala. Sistem kelistrikan yang mengalami korsleting berpotensi membuat komponen Electronic Control Unit (ECU) dan wiring atau kabel bodi rusak.
Sementara pada mesin, air sisa banjir yang masuk ke ruang mesin efeknya bisa menimbulkan gejala water hammer.
"Misalnya air sempat mencapai dan terciprat ke area intake manifold, maka air akan masuk ke dalam mesin saat proses starter. Dan mesin bisa mengalami water hammer," lanjut Suparna.
Jika sudah terkena gejala ini, bisa berakibat fatal. Karena stang piston bisa bengkok, dan parahnya lagi bisa membuat pecah blok mesin.