SOLOPOS.COM - Alun-alun Malang. (Google/Rahmad Dwisantosa)

Solopos.com, MALANG — Tahukah Anda bahasa Walikan khas Malang, Jawa Timur, ternyata sudah ada sejak zaman Belanda hlo?

Tepatnya sejak masa Agresi Militer II Belanda pada 1949 silam. Pada zaman itu, bahasa Walikan ini dijadikan semacam sandi atau kode di kalangan pejuang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan buku berjudul Malang Tempoe Doloe karya Dukut Imam Widodo, bahasa khusus ini dianggap perlu digunakan untuk menjamin kerahasiaan, efektivitas komunikasi sesama pejuang dan juga pengenal identitas kawan atau lawan. Maklum, saat itu Belanda kerap menyusupkan mata-mata yang mampu berkomunikasi dengan bahasa daerah setempat.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya dari situs resmi Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Stekom) Semarang, munculnya bahasa Walikan Malang ini merupakan ide prajurit Gerilya Rakyat Kota (GRK), Suyudi Raharno, dan sahabatnya, Wasito.

Baca Juga: Tanggal 26 Mei 2022 Libur Apa? Cek Daftar Hari Libur Nasional di Sini

Kala itu, perlawanan GRK di akhir Maret 1949 kerap terpatahkan. Setelah ditelusuri, ternyata informasi taktik dan strategi mereka bocor karena adanya mata-mata yang disusupkan Belanda.

Akhirnya, Suyudi Raharno dan Wasito pun menyusun kode atau sandi berupa bahasa Walikan yang sekarang identik dengan Malang. Strategi ini pun berjalan efektif. Melalui bahasa Walikan ini, GRK berhasil membongkar agen atau mata-mata Belanda yang ternyata orang pribumi di sekitar mereka yang menyamar menjadi penjual makanan, rokok, hingga pelayan di warung.

Baca Juga: Punya Kiai Terbanyak di Jateng, Pati Justru Terkenal Kota Paranormal

Bahasa Walikan ini juga menjadi cara yang efektif untuk komunikasi antarpejuang hingga mampu menerapkan strategi-strategi yang jitu untuk melancarkan perlawanan terhadap Belanda.

Sebagai informasi, bahasa Walikan Malang ini identik dengan membalik kata. Bahasa tersebut sangat gaul di kalangan anak muda dari daerah tersebut. Bahkan, bahasa ini juga cukup populer di Indonesia, misalnya saja Ngalam, yang artinya adalah Malang.

Kemudian, sam berarti sam, tamales artinya selamat, hingga tangames artinya semangat. Bahasa ini semakin terkenal ketika muncul dalam dialog film Yowies Ben.

Baca Juga:  Kenapa Nama Sala Berubah Jadi Solo? Ternyata Ini Sejarahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya