SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM], Tren Bahasa Inggris menyihir para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah berlabel internasional dari tingkat SD hingga SMA. Para orang tua merasa bangga apabila anak-anaknya bisa berbicara berbahasa Inggris dengan lancar.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Menurut peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam, siswa yang bisa berbahasa Inggris dengan lancar tidak menunjukkan kualitas ilmu pengetahuan siswa. Sebab mutu pendidikan ditentukan banyak hal, sedangkan bahasa hanyalah alat pengantar saja. Mirisnya, menurut Asvi, Bahasa Inggris di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) diterapkan sebagai bahasa baku dalam peraturan tertulis.

Selain menumbuhkan kebanggan semu, menurut Aswi, penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat mengikis kecintaan dan semangat persatuan bangsa. Dia mengingatkan bahwa Indonesia bisa bersatu dengan Bahasa Indonesia sejak dideklarasikan pada Sumpah Pemuda 1928.

Nah, bagaimana  menurut Anda? Perlukah penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar dalam RSBI dicabut? Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Jjumat (27/4) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/ary/dtc]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya