SOLOPOS.COM - Eks Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (paling kiri) bersama beberapa legislator Komisi IV DPRD Solo menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (tengah) di Semarang, Rabu (31/8/2022) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Berbagai upaya agar dua kecamatan di Solo yakni Pasar Kliwon dan Laweyan memiliki SMAN sendiri terus dilakukan. Salah satuya oleh sejumlah anggota Komisi IV DPRD Solo bersama Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Mereka menemui Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, di Rumah Dinas Puri Gedeh Semarang, Rabu (31/8/2022) malam. Pertemuan itu untuk menyampaikan aspirasi warga Pasar Kliwon dan Laweyan terkait sulitnya memasukkan putra-putri mereka ke sekolah menengah atas (SMA) negeri. Selama beberapa tahun terakhir warga mengeluh hal tersebut karena di dua kecamatan itu tidak ada SMAN.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pertemuan sekitar satu jam. Kami membahas rencana pembangunan SMA negeri di Pasar Kliwon dan Laweyan. Tapi saat ini yang sudah dikaji di Pasar Kliwon dulu. Pak Rudy paham daerah yang bisa dijadikan sekolahan,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Solo Janjang Sumaryono Aji kepada Solopos.com, Kamis (1/9/2022).

Dalam pertemuan itu terungkap sudah ada anggaran untuk penyusunan detail engineering design (DED) Kampus II SMAN 2 Solo di Pasar Kliwon. Lahan yang akan digunakan yakni tanah Hak Pakai (HP) Pemkot Solo No 0001 Kelurahan Mojo.

Luas lahan yang akan digunakan sekitar 3.000 meter persegi. “Sebenarnya dari Provinsi, saat ini mau buat DED dulu yang di mana nanti ada kampus SMAN 2 itu. Istilahnya SMAN 2 B atau kelas jarak jauh, nanti di HP No 0001,” tuturnya.

Baca Juga: Miris! Kecamatan Terpadat Di Kota Solo Malah Tak Punya SMA Negeri

Pembuatan DED itu, memurut Janjang, dianggarkan pada semester II tahun 2022. Sedangkan pembangunan Kampus II SMAN 2 Solo di wilayah Mojo akan dilakukan pada 2023. Dengan luas tak seberapa, ia mengakui tak banyak siswa yang bisa masuk.

“Dalam arti kan biasanya ya nambah beberapa kelas, tidak bisa 12 rombel [rombongan belajar], paling dua rombel saja,” urainya. Di luar itu, menurut Janjang, Pemkot Solo diminta mencari lahan lain di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon untuk pembangunan SMAN.

Pemindahan SMAN 2 Solo

Lahan itu akan digunakan untuk pemindahan SMAN 2 Solo dari Jl Monginsidi Gilingan, Banjarsari, ke Pasar Kliwon. Namun Janjang menyatakan bisa juga lahan tersebut untuk lokasi pembangunan SMAN baru yaitu SMAN 9 Solo.

Baca Juga: Camat Pasar Kliwon Solo Tawarkan Lahan Lain Untuk Bangun SMAN, Di Mana?

Dari diskusi malam itu muncul opsi untuk menggunakan lahan SDN Mojo, Pasar Kliwon. Sebab lahan sekolah itu lebih dari satu hektare. Janjang mengatakan SDN Mojo masih aktif, tapi jumlah siswanya tidak terlalu banyak.

“SDN Mojo bisa digunakan untuk lokasi SMAN 9 Solo atau SMAN 2 Solo yang dipindah dari Jl Monginsidi. Luas lahannya di atas satu hektare. Siswa SDN Mojo tidak terlalu banyak. Nanti SDN ini bisa dipindah,” katanya.

Opsi lahan baru untuk SDN Mojo bisa di dekat SMPN 11 Solo. Di sekitar SMPN 11 Solo ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan. Opsi lainnya, menurut Janjang, SDN Mojo digabung (regrouping) dengan SDN yang lokasinya tak jauh dari SD tersebut.

Baca Juga: Wali Kota Solo Carikan Tempat Lain untuk Bangun SMAN di Pasar Kliwon 

Janjang mengaku segera bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, untuk melaporkan hasil pertemuan dengan Ganjar perihal rencana pembangunan SMAN di Pasar Kliwon. Secepat mungkin supaya keluhan warga Pasar Kliwon dan Laweyan bisa segera diatasi.

“Banyak masukan saat reses dan WA, warga bingung cari SMAN di Pasar Kliwon dan Laweyan. Harapan kami, intinya mohon agar provinsi membatalkan DED yang 3.000 meter persegi, dipindah ke SDN Mojo,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya