SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Komisi D DPRD Sleman hari ini, (16/9), mengundang Forum Silaturahmi Alim Ulama Lintas Iman (Salaman) dan Kepala Desa Srunen. Pertemuan yang digelar di ruang Komisi D DPRD Sleman tersebut terkait dengan pemecahan masalah SD Srunen yang siswanya telantar akibat tak adanya guru yang mengajar.

“Pada dasarnya kami hanya menjadi mediator warga dan pemkab. Semoga dalam pertemuan ini, kedua belah pihak bisa menyelesaikan masalah soal proses pendidikan di SD Srunen,” kata Ketua Komisi D DPRD Sleman, Arif Kurniawan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Humas Salaman, Kari Triaji berharap, proses belajar mengajar sebaiknya tidak dikaitkan dengan hal-hal politis seperti warga mau relokasi atau tidak. Menurut dia, yang lebih penting adalah kesempatan belajar bagi anak-anak.

“Makanya, dahulukan proses belajar-mengajar jangan dikaitkan dengan politis mau tidaknya warga pindah. Sebab anak yang tidak berdosa jadi korbannya,” ujar Kari Triaji.

Asekda Bidang Pemerintahan Kabupaten Sleman, Suyamsih mengatakan, pemerintah tidak bisa membangun sekolah di daerah Srunen. “Karena ada larangan KRB III jadi kami masih belum bisa membangun di sana. Rencana konkritnya kami hanya akan memindahkan SD di Shelter Glagahsari ketempat yang lebih dekat dengan Desa Srunen saja,” katanya.(Harian Jogja/Joko Nugroho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya