SOLOPOS.COM - Bahan saur lodeh 7 warna yang diklaim mampu menolak bala. (Whatsapp)

Solopos.com, KLATEN – Bahan sayur lodeh 7 warna diburu pembeli di sejumlah pasar tradisional di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (21/3/2020). Sayuran tersebut dianggap mampu menolak bala berubah wabah virus corona yang merebak di Indonesia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, resep sayur lodeh 7 warna sebagai penolak bala itu bersumber dari keraton Jogja. Informasi sayur tolak bala itu beredar di media sosial (medsos) mapun Whatsapp Group (WAG) di smartphone milik warga Klaten.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pos Jaga Karantina Mandiri di Mojosongo Solo Kosong, Ke Mana Penjaganya?

Sayur lodeh 7 warna sebagai penolak bala itu terdiri dari kluwih, cang gleyor, terong, kulit melinjo, waluh (labu kuning), godong so (daun melinjo), dan tempe. Sejumlah pedagang di Klaten mengaku semua bahan tersebut ludes diserbu pembeli.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hari ini [kemarin], dagangan saya kluwih laris manis. Banyak yang mencari. Saya membawa sak bagor [isi 50-an kluwih]. Langsung habis,” terang salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Klaten, Suwarni, saat berbincang denngan Solopos.com.

Harga Kluwih Mahal

Akibatnya, harga kluwih menjadi mahal. Sayur dengan kulit berduri yang biasanya dijual seharga Rp5.000-p10.000 per buah.  Namun,  kini harganya meningkat menjadi Rp15.000 per buah.

“Banyaknya yang mencari kluwih, harganya jadi mahal. Biasanya Rp5.000-Rp10.000 per kluwih, sekarang minimal Rp15.000 per kluwih,” sambung suwarni.

Tangani Corona, RSUD Bung Karno Solo Diusulkan Jadi Lokasi Karantina

Selain kluwih, lanjut Suwarni, seluruh bahan sayur lodeh 7 warna tolak bala ala Keraton Jogja diburu pembeli. Mulai dari terong yang harganya Rp10.000 per kilogram, waluh Rp10.000/iris, kacang panjang Rp5.000 per ikat, kulit melinjo Rp40.000 per kilogram, hingga daun melinjo muda Rp5.000 per seperempat kilogram.

Resep Kuno

Menurut Suwarni, para orang tua zaman dulu mengolah sayur lodeh tersebut dengan harapan selalu sehat.

“Kalau orang Jawa dahulu [kalangan orang tua] dengan membuat dan makan sayur itu, diharapkan kondisi saat ini bagas waras semuanya. Wabah penyakit bisa segera hilang,” katanya.

Hal senada dijelaskan penjual empon-empon di Pasar Induk Klaten, Fitri, 25. Sejumlah pelanggannya mulai mencari bahan sayur lodeh 7 warna sejak Sabtu pagi.

Hasil SKD CPNS 2019 Diumumkan Besok, Jangan Sampai Ketinggalan!

“Banyak yang mencari kluwih dan waluh. Harga kluwih bisa senilai Rp20.000. Sedangkan, waluh seiris senilai Rp10.000,” katanya.

Salah seorang pembeli bahan sayur-mayur di Pasar Induk Klaten, Winda, 40, mengaku tertarik ingin mencicipi sayur lodeh 7 wara ala keraton itu. Kebetulan, orang tuanya juga berniat memasak sayur tersebut.

Peneliti Aceh Sebut Ganja Mampu Tangkal Virus Corona

“Saya percaya dan enggak percaya juga soal sayur itu. Tapi, saya ingin makan sayur itu. Kebetulan, ibu saya juga mencari bahan-bahan itu untuk dimasak sayur tolak bala,” kata warga asli Jatinom tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya