SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Bahan bakar batu bara akan digunakan PLTU Batang.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang, Jawa Tengah, akan memanfaatkan batu bara karena bahan bakar tersebut mudah diperoleh di dalam negeri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dengan memanfaatkan batu bara, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan energi dari bahan bakar minyak yang saat ini sebagian masih diimpor,” kata Direktur Operasi PT PLN Amir Rosidin dalam rilis, Jumat (14/8/2015).

Menurutnya, untuk proyek pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt (MW) yang diprogramkan pemerintah tersebut sebagian besar akan memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakar.

“Jika memang seluruhnya sudah terealisasi salah satunya PLTU Batang, artinya khusus untuk program tersebut membutuhkan batu bara sekitar 166 juta ton/tahun,” katanya.

Selain lebih mudah diperoleh di dalam negeri, biaya operasional batu bara hanya 25 persen bila dibandingkan BBM, sehingga ketika sampai ke masyarakat akan lebih murah.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, total cadangan batu bara nasional mencapai 30,9 miliar ton. Untuk total produksi tahun ini diprediksikan mencapai 425 juta ton. Dari total tersebut, 80 persennya diekspor ke sejumlah negara.

Di sisi lain, total cadangan minyak bumi nasional hanya tersisa 3,74 miliar. Untuk memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri, setiap hari Pertamina membutuhkan dana sekitar Rp2 triliun untuk impor BBM. Artinya selama setahun dibutuhkan lebih dari Rp730 triliun untuk impor BBM.

Oleh karena itu diharapkan dengan penggunaan batu bara, dana untuk mengimpor BBM dapat lebih ditekan.

Sementara itu, pengamat kelistrikan dari Institute For Essensial Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan keputusan Pemerintah menggunakan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik sangat tepat.

Menurutnya, pembangunan PLTU sendiri baik untuk kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM. Meski demikian, langkah tersebut perlu diikuti dengan pembangunan pembangkit listrik dari energi terbarukan.

Mengenai pro dan kontra terkait pembangunan PLTU di beberapa daerah, pihaknya berharap agar Pemerintah tak terpengaruh dan tetap melakukan pembangunan sesuai dengan rencana.

“Listrik adalah kebutuhan nasional yang harus diprioritaskan, dalam hal ini diutamakan dengan penggunaan sumber daya nasional. Batu bara adalah pilihan paling baik untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia. Saya berharap penggunaan batu bara untuk PLTU diutamakan dengan teknologi batu bara bersih atau clean coal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya