SOLOPOS.COM - Ilustrasi (theinnovationdiaries.com)

Solopos.com, JAKARTA – Volume impor untuk menutupi defisit penyediaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri diperkirakan mencapai 575.000 barel per hari pada 2015.

Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, Jumat (12/12/2014), mengatakan defisit BBM bakal terus selama belum ada penambahan kapasitas produksi kilang di dalam negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Konsumsi BBM meningkat, sementara produksi kilang dalam negeri cenderung stagnan sampai nanti ada penambahan kapasitas dalam beberapa tahun mendatang,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Agus Cahyono, pemerintah memiliki dua skema kebijakan penambahan kapasitas kilang BBM yakni pembangunan baru dan meningkatkan kapasitas yang ada.

“Pembangunan kilang baru dimungkinkan melalui APBN murni, kemitraan pemerintah dan swasta [KPS], atau swasta murni,” katanya.

Untuk kilang KPS, pemerintah sudah melakukan studi kelayakan menyangkut teknis, sosial ekonomi, dan konfigurasi kilang tersebut.

Pemerintah juga telah melakukan konsultasi pasar di Singapura pada Februari 2015 untuk menjaring investor yang nantinya akan bermitra dengan Pertamina.

Investor kilang KPS disyaratkan memiliki empat hal yakni membawa teknologi tinggi, memiliki kejelasan pasokan crude, memproduksi petrokimia, dan memiliki sumber daya manusia yang profesional.

Pemerintah akan memberi kemudahan perizinan, insentif, menyediakan lahan, dan memfasilitasi investor yang akan menjadi mitra Pertamina.

Sementara, Pertamina akan menjadi pembeli siaga (offtaker) produk kilang yang direncanakan berkapasitas 300.000 barel crude per hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya