SOLOPOS.COM - Transaksi solar bersubsidi (Dok/JIBI/Solopos)

Pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/8/2014), melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di pom bensin tempatnya bekerja. Sejumlah SPBU di Kota Solo yang Senin (4/8/2014) lalu melakukan pembatasan penjualan solar bersubsidi saat ini kembali beroperasi normal seperti biasa karena aturan tersebut hanya berlaku untuk empat SPBU di Soloraya. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Transaksi solar bersubsidi (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah berharap kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pemerintahan baru secara bertahap dengan waktu yang tepat pada tahun depan.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Harapannya, pemerintah dapat mengatur kenaikan harga BBM bersubsidi ini pada waktu yang tepat dan bertahap. Jangan secara langsung. Silahan pada tahun 2015,” ujar Ketua Organda Jateng Karsidi Budi Anggoro seperti dikutip Antara, Rabu.

Menurutnya, kebijakan untuk kenaikan harga BBM bersubsidi lebih baik dilakukan oleh pemerintahan yang baru sehingga ada jeda bagi masyarakat untuk menyesuaikan diri dari kebijakan kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg yang belum lama ini terjadi.

“Kenaikan elpiji ukuran 12 kg baru saja dilakukan, kalau selanjutnya terjadi kenaikan BBM tentu akan memicu kondisi yang tidak stabil di kalangan masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, agar kondisi masyarakat lebih stabil kebijakan kenaikan harga tersebut juga harus diiringi dengan takaran yang tepat.

“Takaran yang tepat artinya tetap ada pihak-pihak yang disubsidi, untuk memastikan subsidi sampai kepada yang berhak maka ada tanda khusus yang diberikan oleh Pemerintah kepada para penerima subsidi,” jelasnya.

Mengenai penyesuaian tarif transportasi sendiri, pihaknya berharap agar Pemerintah berkoordinasi dengan pengurus Organda provinsi untuk memperoleh gambaran besaran penyesuaian tarif.

Sementara itu, pihaknya mengaku, sudah banyak anggota organda provinsi yang menjadi rekanan sejumlah perusahaan BUMN dan BUMD yang merapat ke pengurus organda untuk berkoordinasi mengenai penyesuaian tarif tersebut.

“Oleh karena itu kami berharap kepada seluruh BUMN dan BUMD agar mendukung adanya penyesuaian tarif karena kondisi ini berpengaruh terhadap operasional angkutan baik barang maupun penumpang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya