SOLOPOS.COM - Logo KTNA (id.wikipedia.org)

Bahan bakar minyak, KTNA Sragen siap menggelar aksi menuntut kebijakan larangan pembelian premium dengan jeriken dihapus.

Solopos.com, SRAGEN–Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sragen siap menggelar aksi gerakan petani bila kebijakan larangan beli bensin dengan jeriken diterapkan. KTNA tidak segan-segan untuk turun ke jalan karena kebijakan tersebut sangat merugikan petani.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Rencana itu disampaikan Ketua KTNA Sragen, Suratno, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/8/2016) sore. Dia sangat kecewa dengan kebijakan yang berpihak kepada kelompok kapitalis tetapi merugikan rakyat kecil.

Sebelum mengambil kebijakan itu, kata dia, mestinya pemangku kebijakan harus mempertimbangkan kondisi riil di masyarakat. Dia mencatat ada 50% dari luas lahan pertanian di Sragen yang mencapai 46.000 hektare masih mengandalkan mesin pompa air berbahan bakar bensin atau solar.

“Mestinya ada kebijakan SPBU [stasiun pengisian bahan bakar umum] khusus petani bukan malah membatasi petani beli bensin dengan jeriken. Apalagi musim tidak menentu dan intensitas hujan tidak pasti membuat petani banyak yang menggunakan pompa air untuk mengaliri sawah mereka. Kebijakan itu jelas tidak pro rakyat,” katanya.

Dia mengancam menggelar aksi. Minimal, Suratno akan berkirim surat kepada pemangku kebijakan dan melakukan gerakan petani supaya larangan beli bensin dengan jeriken tidak jadi diterapkan. Sebelum kebijakan itu diterapkan, Suratno menginginkan adanya sosialisasi dan solusi bagi petani.

“Kalau misalnya petani disuruh beli pertamax atau pertalite ya harus diimbangi dengan jaminan pupuk, bibit, pasar, dan ketersediaan air,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya