SOLOPOS.COM - Operasi pasar elpiji 3 kg di Balai Desa Ngringo, Karanganyar, Selasa (12/5/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Bahan bakar gas, Pertamina dan Hiswana Migas menjamin stok elpiji 3 kg aman.

Solopos.com, SRAGEN–PT Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Solo mengimbau kepada warga Bumi Sukowati tidak resah dengan adanya gejolak elpiji 3 kg belakangan. Pertamina dan Hiswanamigas berani menjamin stok elpiji tersedia dan mudah dijangkau sampai ke konsumen rumah tangga sampai kondisi normal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jaminan dan imbauan itu disampaikan Sales Representatif PT Pertamina Wilayah Soloraya, Uky Atma Negara, dan Wakil Ketua I Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, saat bertemu Solopos.com di sebuah rumah makan di Sragen, Jumat (9/9/2016). Budi menyampaikan langkah antisipasi untuk menjamin ketersediaan elpiji di Sragen lewat operasi pasar (OP). Dia menyatakan OP elpiji akan digulirkan selama dua hari dengan cadangan satu hari. Bila OP elpiji itu belum cukup, Budi berkomitmen akan terus menggelar OP sampai kondisi harga dan pasokan normal sampai ke konsumen.

“Saya bersama Pertamina dan Dinas Perdagangan Sragen sudah menelusuri sejumlah tempat untuk mengetahui penyebab kelangkaan elpiji 3 kg. Kami menemukan adanya gejala pengecer baru yang bermunculan. Para pengecer itu tidak hanya di wilayah Sragen tetapi juga berasal dari luar Sragen. Artinya, elpiji jatah Sragen ada yang lari ke luar daerah,” ujar Budi.

Budi belum berkonsentrasi pada larinya elpiji ke luar daerah tetapi fokus pada ketersediaan barang dan menyetabilkan harga elpiji di konsumen. Dia akan menyelidiki perilaku pangkalan elpiji. Bila menemukan pangkalan bermain dan melanggar aturan, Budi tak segan-segan untuk memberi sanksi.

Uky menambahkan sejak akhir 2015 sudah ada ketentuan untuk pangkalan elpiji untuk pelayanan konsumen 50% dari stok yang diterima rata-rata 2.500 tabung per bulan. Kemudian 50% lainnya, kata dia, baru didistribusikan ke pengecer. Selama turun ke lapangan, Uky menemukan adanya indikasi pangkalan yang melanggar ketentuan itu. Pangkalan tersebut berani menjual elpiji ke pengecer sampai 70% dari pasokan yang diterimanya per bulan.

“Ada dua pangkalan yang diperingatkan,” tuturnya.

Uky menjelaskan OP elpiji sengaja dilaksanakan secara mendadak untuk mengantisipasi adanya permainan pengecer baru. Dia menyatakan OP elpiji itu ditujukan bagi konsumen bukan pengecer sehingga dilaksanakan secara mendadak. Dia memantau animo warga dalam OP elpiji. Selama pantauan, Uky dan Budi menemukan perilaku pengecer yang nekat membeli elpiji 3 kg dalam OP.
“Pengecer yang menggunakan beronjong itu yang datang ke OP elpiji. Kami pun tak bisa berbuat apa-apa karena itu juga kebutuhan warga juga,” ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya