SOLOPOS.COM - Warga mengunjungi stan Bright Gas Banjir Hadiah yang digelar PT Pertamina Region IV Jateng di Solo Grand Mall (SGM), Selasa (24/11/2015). Pertamina terus menggelar penjualan bright gas untuk mengurangi konsumsi gas bersubsidi. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Bahan bakar gas ukuran baru diluncurkan PT Pertamina

Harianjogja.com, SLEMAN–PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk Bright Gas 5,5 kg dan Bright Gas Kaleng kemasan 220 gram di Atrium Jogja City Mall, Sleman, Sabtu (12/3/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengungkapkan, Bright Gas dibuat kemasan tengah-tengah untuk menarik masyarakat. Pertamina berupaya membuat produk ini sedekat mungkin dengan elpiji 3 kg.

“Tujuannya untuk menggeser pengguna elpiji 3 kg yang kaya, untuk memakai Bright Gas 5,5 kg,” ujar dia dalam peluncuran di Jogja City Mall, Sleman, Sabtu (12/3/2016).

Peluncuran Bright Gas 5,5 kg diharapkan mampu membantu Pemerintah mengurangi subsidi untuk 3 kg. Pasalnya, elpiji 3 kg untuk masyarakat kurang mampu sehingga, masyarakat mampu diharapkan beralih. Kedua, saat ini banyak pembangunan apartemen di mana tidak diperbolehkan memakai elpiji 3 kg.

Bright Gas 5,5 kg merupakan varian baru yang akan melengkapi kemasan yang telah ada di pasaran yakni Bright Gas 12 kg. Bright Gas 5,5 kg lebih aman karena dilengkapi fitur teknologi katup ganda atau double spindle valve system (DSVS) yang dua kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada kepala tabung.

Produk ini memiliki berat kosong tabung 7,1 kg dan total berat termasuk isi hanya sekitar 12,6 kg. Saat ini Bright Gas 5,5 kg dijual dengan harga Rp61.500 per tabung di SPBU, sedangkan Bright Gas Kaleng kemasan 220 gram dijual dengan harga Rp17.000 per kaleng.

VP Domestic Gas PT Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, pada tahap awal ini, ada sekitar 4.000 tabung yang akan didistribusikan di DIY. Penjualannya akan terus didorong. Saat ini, baru dua SPBU yang menyediakan Bright Gas 5,5 kg yakni di SPBU Lempuyangan dan SPBU Adisoetjipto.

“Target migrasi pelanggan 3 kg pada tahap awal ini semaksimal mungkin. Minimal 10 persen di daerah yang sudah menjual 5,5 kg,” ungkap dia.

Ia menjelaskan, sejak diluncurkan di Jakarta dan Bandung (Oktober-Januari) sudah sekitar 100.000 tabung dan isi ulang sebanyak 7.000 tabung. Ia berharap masyarakat lebih memilih untuk menggunakan produk lebih baik dan ramah lingkungan walaupun harga sedikit mahal.

GM Pertamina MOR IV Kusnendar mengatakan, Jogja dipilih karena ada pertumbuhan apartemen cukup luar biasa. Ia memperkirakan penggunaan Bright Gas juga semarak. Adapun realisasi penjualan Bright Gas ukuran tabung 12 kg pada 2015 sekitar 68.000 tabung dengan rata-rata per bulan 5.700 tabung.

Kemudian, realisasi penjualan elpoji 12 kg pada 2015 sekitar 1,4 juta tabung dengan rata-rata penjualan per bulan 121.000 tabung. Sementara, penjualan elpiji 3 kg bersubsidi pada 2015 sekitar 31 juta tabung dengan penjualan rata-rata per bulan 2,5 juta tabung.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto mengatakan, pada intinya mendukung program itu. Saat ini ia masih menunggu mekanisme pelaksanaan dan kesiapan agen. “Nantinya, yang menjual adalah agen elpiji 12 kg. Di DIY ini ada 12 agen,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya