SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo dan rombongan harus menempuh perjalanan panjang dengan jalan kaki melintasi jurang dan perbukitan. Ganjar menempuh perjalanan selama 45 menit.

Solopos.com, KLATEN -Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyempatkan diri membagikan daging kurban di daerah terpencil di lereng Gunung Merapi, Girpasang, Kecamatan Kemalang, Klaten, Sabtu (1/8/2020) pagi.

Di daerah yang berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi itu, Ganjar Pranowo bertekad merealisasikan pembangunan jembatan gantung Girpasang-Ngringin sepanjang 120 meter pada 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Girpasang merupakan satu-satunya daerah terpencil di lereng Gunung Merapi. Setiap orang dari luar Girpasang yang ingin berkunjung ke daerah tersebut harus menempuh perjalanan panjang yang melintasi jurang dengan kedalaman 150 meter dan perbukitan.

Sapi Kurban Jokowi Seberat 1.030 Kg di Masjid Agung Solo Sehat

Di Dukuh Girpasang itu hanya terdapat sembilan rumah penduduk. Rumah penduduk itu ditempati 12 kepala keluarga (KK) atau 37 jiwa. Guna memudahkan akses ke Girpasang, warga setempat sebenarnya sudah membikin gondola dengan sling baja yang menghubungukan Ngringin-Girpasang.

Sayangnya, gondola dengan sling baja tersebut dikhususkan mengangkut barang warga. Sejumlah daging kurban yang dibawa Ganjar diangkut melalui gondola dengan sling baja itu.

Sementara, Ganjar Pranowo dan rombongan harus menempuh perjalanan panjang dengan jalan kaki melintasi jurang dan perbukitan. Ganjar menempuh perjalanan selama 45 menit. Selama kurun waktu itu, Ganjar Pranowo pun harus melewati jurang dan perbukitan sebelum masuk ke bibir Dukuh Girpasang.

Tak Pakai Masker, 79 Orang di Salatiga Diminta Nyanyi & Push Up

Napas Ganjar ngos-ngosan selama melintasi jurang dan perbukitan di lereng Gunung Merapi. Aktivitas membagikan hewan kurban ke Girpasang di momentum Iduladha 2020 itu menjadi pengalaman kali pertama Ganjar berkunjung di kawasan terpencil di lereng Gunung Merapi.

Begitu tiba di rumah warga, Ganjar bertamu ke rumah salah seorang tokoh masyarakat Girpasang, Mbah Padmo. Di lokasi itu, Ganjar sempat menikmati teh hangat dan jadah goreng.

 

Jembatan Gantung

Ganjar pun menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke Girpasang. Selain bersilaturahmi, Ganjar membawa daging kurban (daging sapi). Daging kurban dan sembako dibawa Ganjar dari Kota Semarang.

Libur Panjang Iduladha, Pusat Belanja di Solo Dipadati Kendaraan dari Luar Kota

"Saya sudah berkali-kali lihat Girpasang [sebagai daerah terpencil di lereng Gunung Merapi]. Tapi dari foto. Kali ini, saya sempatkan datang ke Girpasang. Saya memang perlu mendatangi daerah terpencil seperti itu. Kalau di desa yang tak terpencil, biasanya sudah aman [setelah dari Girpasang juga meninjau di Jokotuo, Bayat; Bogem, Bayat; dan bertemu sukarelawan di Rawa Jombor, Bayat]," kata Ganjar saat ditemui wartawan di Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, Sabtu (1/8/2020).

Saat berada di Girpasang, Ganjar Pranowo juga berpesan ke seluruh masyarakat terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan. Ke depan, Pemprov Jateng bertekad mewujudkan pembangunan jembatan gantung di Girpasang.

Keberadaan jembatan sangat dibutuhkan warga setempat, terutama berfungsi sebagai akses menuju Girpasang. Hal itu juga memudahkan dalam mengevakuasi warga saat terjadi erupsi Gunung Merapi.

Hewan Kurban Keluarga Soekarno Disembelih di DPC PDIP Solo

"Warga di sini memang telah terbiasa menyatu dengan alam. Tapi, pemerintah tak tinggal diam. Pekerjaan rumah (PR) saya di Girpasang terkait jembatan memang belum selesai. Saya sudah usulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Berhubung ada pandemi Covid-19, dana itu di-refocusing. Semoga di 2021, bisa diwujudkan lagi. Saya akan kawal ini biar ada pendampingan," katanya.

 

Destinasi Wisata

Ganjar mengaku terpukau dengan keindahan Girpasang. Untuk itulah, dirinya mengusulkan Girpasang menjadi daerah wisata di waktu mendatang.

"Jalan menunu ke Girpasang naik-turun. Saya sudah minta pak kepala desa (kades) bergerak. Ini sangat unik, pasti keren kalau dikelola dan dipasarkan kepada wisatawan," terangnya.

Eksotisnya Lubang Sewu, Grand Canyon Ala Wonosobo

Guna mewujudkan hal tersebut, Ganjar berharap ada proaktif dari generasi muda dalam membangun Girpasang. "Misalnya, udara di sana sudah dingin. Rumahnya jangan ditembok saja. Jangan banyak material semen. Hal seperti ini perlu didukung dari arsitek yang memang mengetahui hal itu. Jadi akan unik dan menarik. Akhirnya bisa menjadi daerah kunjungan wisata," katanya.

Kepala Desa (Kades) Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno, mengatakan daerah Girpasang memang sudah diproyeksikan menjadi tempat destinasi wisata. "Sudah sejak 2017 kami gerakkan Girpasang jadi destinasi wisata. Soalnya memiliki keunikan yang tidak banyak dijumpai di tempat lain. Namun memang karena kondisi saat ini, belum bisa maksimal [keuangan desa terbatas]," ucapnya.



Sutarno mengatakan di Girpasang memiliki aneka objek wisata alam. Hal itu seperti camping ground pendakian Merapi, Goa Jepang, dan embung. "Selain pemandangan alam yang indah, kami juga punya potensi seni budaya yang cukup lumayan," kata Sutarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya