SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Youtube-bnpb)

Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan kepada 35 kabupaten/kota melakukan rapid test massal. Hal itu menyusul adanya pergerakan warga yang cukup tinggi pada akhir Ramadan dan Idulfitri.

"Pelaksanaan rapid test secara massal tersebut sudah mendesak untuk melihat perkembangan pasca-Ramadan dan Lebaran kemarin, terlebih laporan data dari Universitas Indonesia yang menyebutkan pergerakan masyarakat Jawa Tengah versi Google sangat tinggi," kata Ganjar sebagaiman dilansir Antara, Selasa (26/5/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam rapid test itu, Pemprov Jawa Tengah mendistribusikan 38.111 alat ke 35 kabupaten/kota. Tes itu akan difokuskan ke pusat-pusat keramaian yang kemungkinan menjadi episentrum baru dan sumber transmisi lokal.

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar juga terus menelusuri terkair kontak orang berasal dari daerah episentrum meliputi Jakarta, Bogor, Gowa, dan Jawa Timur. Penelusuran itu terus digelar seiring tingginya kasus di RSUP dr. Kariadi, Salatiga, Purworejo, dan Kota Semarang.

Turun Drastis, Tiap Jam Cuma 48 Kendaraan Masuk Gerbang Tol Pungkruk Sragen

"Kalau ini dilakukan rapid test lebih banyak lagi kita akan tahu sebenarnya persebarannya di masyarakat seperti apa representasinya," ujarnya.

Sasar Pasar dan Mal

Alat rapid test itu, lanjut Ganjar, akan didistribusikan dalam dua tahap. Tahap kesatu, sebanyak 27.011 unit dan sisanya pada tahap kedua.

Alat rapid test yang dibagikan dalam tahap satu itu secara terperinci yakni 24.641 unit untuk kabupaten/kota dan rumah sakit sebanyak 2.370 unit.
Dari jumlah itu, sebanyak yang sudah dilaksanakan mencapai 22.337 dengan hasil 809 orang dinyatakan reaktif, dan 21.528 orang nonreaktif.

Sedangkan, pada tahap kedua, jumlah alat rapid test yang didistribusikan ke-35 kabupaten/kota di Jawa Tengah sebanyak 11.100. Hingga kini, sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 3.411 dan 94 di antaranya reaktif serta 3.317 nonreaktif. Saat ini alat tes cepat yang tersisa sebanyak 12.363.

"Sekarang kita tinggal meminta tempat kerumunan dilakukan rapid test, selain mereka yang pasti rapid test seperti pemudik, pekerja migran, di pasar, mal atau berasal dari daerah episentrum COVID-19," kata Ganjar.

Positif Covid-19 Tembus 69, Status KLB di Sukoharjo Diperpanjang Hingga Juli 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya