SOLOPOS.COM - Pemanah asal Jatinom, Klaten, Alviyanto Bagas Prastyadi, saat beraksi.(Instagram/alviyantobagas_)

Solopos.com, KLATEN — Alviyanto Bagas Prastyadi, pemanah asal Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten menyabet medali emas SEA Games 2021 di Vietnam. Pelatih dan ibunya di kampung halaman menekankan ke Bagas agar tak berpuas diri terhadap pencapaian prestasi yang telah diraih.

Pelatih Bagas di kampung halaman, Esti Setyaningsih, mengaku terus memantau perkembangan tim panahan Indonesia, terutama perkembangan Bagas di SEA Games. Perjalanan Bagas di SEA Games penuh drama. Saat tahap kualifikasi, peralatan Bagas mengalami kendala lantaran sempat hujan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin saat kualifikasi alat trouble karena di sana hujan. Dalam tim, Mas Bagas menjadi orang ketiga. Sementara, pada tahap kualifikasi untuk perorangan hanya diambil dua orang terbaik per negara. Akhirnya peluang Mas Bagas hanya di beregu saja. Alhamdulillah, Mas Bagas di beregu berhasil [mendapatkan medali emas],” kata Esti kepada Solopos.com, Rabu (18/5/2022).

Selama Pelatnas maupun ketika berlaga di SEA Games, Esti mengaku tak berkomunikasi langsung dengan Bagas. Melalui Kusmiyati, Esti berpesan agar Bagas tetap fokus.

“Waktu Pelatnas berusaha tidak bertanya apapun karena di sana sudah ditangani pelatih terbaik. Komunikasi dengan keluarga dan ibunya kerap menyampaikan kepada saya. Ya kalau komunikasi itu yang diceritakan lucu-lucu. Seperti soal adiknya karena Mas Bagas punya adik yang berumur enam bulan. Mas Bagas selalu menanyakan perkembangan adiknya,” kata dia.

Baca Juga: Wow Luar Biasa, Panahan Indonesia Sapu Bersih Empat Emas SEA Games 2021

Esti mengatakan ayah Bagas bernama Suyamto sebelumnya bekerja sebagai penjaga malam di SDN 2 Bonyokan. Namun, Suyamto sudah meninggal dunia sekitar enam bulan lalu.

“Waktu Pelatnas, Bagas sempat diminta pulang karena bapaknya kritis. Akhirnya ayah Mas Bagas meninggal dunia. Selang 35 hari kemudian, adiknya lahir. Memang ujiannya Mas Bagas seperti itu,” kata Esti.

Bagas merupakan warga Dukuh/Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, putra pasangan Suyamto dan Kusmiyati. Ibunda Bagas, Kusmiyati, bersyukur dengan prestasi putranya yang menyumbangkan medali emas pada SEA Games bersama tim panahan putra Indonesia.

Baca Juga: Menengok Desa Bonyokan Klaten, Kampung Pencetak Atlet Panahan Tingkat PON hingga Olimpiade

”Alhamdulillah, akhirnya bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Harapan saya kepada Bagas tetap semangat, semoga pada event yang akan datang bisa lebih baik lagi. Jangan mudah berpuas diri karena perjalanan masih jauh. Insyaallah Olimpiade 2024 bisa milik Bagas,” kata Kusmiyati kepada wartawan, Rabu.

Tim panahan putra Indonesia penyumbang medali emas digawangi Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Dwi Pangestu, dan Alviyanto Bagas Prastyadi. Bagas dan kawan-kawan mampu mengungguli tim tuan rumah pada final nomor recurve beregu putra yang digelar Rabu (18/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya