Badminton dunia mencatat tiga pasangan ganda campuran Indonesia menduduki ranking 15 besar dunia. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bahkan berada di ranking kedua.
Solopos.com, JAKARTA—Ganda campuran Indonesia kian cemerlang di panggung bulu tangkis dunia dengan menempatkan empat pasangan di peringkat 15 dunia. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih menjadi yang terbaik dengan menduduki ranking kedua dunia, disusul dengan Praveen Jordan/Debby Susanto di nomor sembilan, Riky Widianto/Richi Puspita Dili (11), dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja (12).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Keberhasilan ini tak lepas dari tim pelatih. Salah satunya adalah Richard Mainaky, orang di balik sukses Tontowi/Liliyana dkk. Dengan sentuhan tangan dingin kakak kandung Rexy Mainaky ini, pemain-pemain ganda campuran Indonesia menjadi salah satu yang paling ditakuti di dunia. Hanya ada dua negara yang mampu menempatkan empat wakil di top 15. Selain Indonesia, negara raksasa bulu tangkis, Tiongkok, juga menyamai pencapaian ini.
“Resepnya dukungan dari PBSI untuk program saya dan dalam merekrut atlet-atlet yang tepat ke Pemusatan Latihan Nasional [Pelatnas], yakni atlet yang punya potensi dan prospek bagus kedepannya. Hal ini jelas sesuai dengan harapan para pelatih,” ungkap Richard, dilansir badmintonindonesia.org, Jumat (25/9/2015).
Prestasi ganda campuran memang kerap kali menjadi kebanggaan tim Merah Putih. Tontowi/Liliyana yang jadi ujung tombak menjadi tumpuan sejak musim 2012. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini mengukir prestasi manis dengan meraih gelar juara dunia 2013. Selain itu, mereka mencatat gelar hat-trick di turnamen bergengsi All England Superseries Premier 2012, 2013, dan 2014. Sepanjang sejarah perbulutangkisan dunia, baru Tontowi/Liliyana dan Park Joo Bong, legenda hidup bulu tangkis Korea yang mencatat prestasi tiga gelar All England.
Kini penampilan para pelapis Owi/Butet pun tak dapat dipandang sebelah mata. Praveen/Debby menyumbangkan medali emas SEA Games 2015 di Singapura serta medali perunggu Asian Games 2014 di Korea Selatan. Sedangkan Riky/Richi meraih medali perunggu di SEA Games 2015, dan Edi/Gloria mengantongi dua gelar dari Macau Open Grand Prix Gold 2014 dan Austria International Challenge 2015.
Cikal bakal pemain ganda campuran Indonesia terlihat dari level junior. Indonesia pernah menguasai gelar juara BWF World Junior Championships selama dua tahun berturut-turut lewat kemenangan Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaja di musim 2011, disusul Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti musim 2012. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)
Peringkat 15 Besar Ganda Campuran
No Pemain Negara
- Zhang Nan/Zhao Yunlei Tiongkok
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Indonesia
- Xu Chen/Ma Jin Tiongkok
- Liu Cheng/Bao Yixin Tiongkok
- Joachim F Nielsen/Christinna Pedersen Denmark
- Chris Adcock/Gabrielle Adcock Inggris
- Ko Sung Hyun/Kim Hana Korea Selatan
- Lu Kai/Huang Yaqiong Tiongkok
- Praveen Jordan/Debby Susanto Indonesia
- Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah Hong Kong
- Riky Widianto/Puspita Richi Dili Indonesia
- Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja Indonesia
- Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl Denmark
- Michael Fuchs/Birgit Michels Jerman
- Jacco Arends/Selena Piek Belanda
*Sumber: bwf.tournamentsoftware.com. (rid/JIBI)