SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Badan Ketahanan Pangan menepis isu impor beras sebagaimana yang diberitakan oleh media Vietnam, <em>Saigon Times</em>. Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, mengatakan selama pasokan stok beras ke Bulog dan Pasar Induk Beras Cipinang dipertahankan, kemungkinan untuk impor beras tidak akan terjadi.</p><p>"Stok di Bulog saat ini mencapai 1 juta ton. Stok harian di PIBC [Pasar Induk Beras Cipinang] diatas rata rata mencapai 41.000 ton. Kalau stok tersebut bisa dipertahankan diatas 1 juta ton saya rasa kita tidak perlu impor," katanya kepada <em>Bisnis/JIBI</em>, Kamis (10/5/2018).</p><p>Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Andrianto, lebih memilih tidak menjawab karena hal tersebut berada di luar kekuasaannya. "Kalau masalah, Kebijakan, silakan konfirmasi ke Kemenko Ekonomi," katanya.</p><p>Pada laman <em>Saigon Times</em>&nbsp;tertanggal 2 April 2018, disebutkan bahwa Vietnam telah memenangkan kontrak untuk menjual 300.000 ton beras pecah 15% ke Indonesia. Hal itu akan mendorong kegiatan ekspor beras dalam waktu dekat.</p><p>Ketua Asosiasi Makanan Vietnam (VFA) dan direktur umum perusahaan makanan Vietnam Southern Food Corporation (Vinafood 2), <span>Nguyen Ngoc Nam,&nbsp;</span>mengatakan kepada <em>Saigon Times</em>&nbsp;bahwa ini adalah pembelian beras Indonesia ketiga dari luar negeri tahun ini setelah mengalami gangguan selama dua tahun.</p><p>Direktur Thinh Phat Co Ltd yang merupakan anggota VFA, <span>Lam Anh Tuan,&nbsp;</span>mengonfirmasi informasi tersebut dan mengatakan Vietnam Northern Food Corporation (Vinafood 1) dan Vinafood 2 telah memenangkan kontrak pengeksporan beras. Tidak seperti sebelumnya, sebut berita itu, Indonesia tidak mengundang tender tetapi langsung bernegosiasi dengan perusahaan pengekspor beras sebelum menandatangani kontrak.</p><p>Pengiriman dalam kontrak beras baru Indonesia akan dimulai dari bulan Mei dan berakhir pada bulan Juli. Harga tidak diungkapkan tetapi Tuan menyebutnya masuk akal. Namun, seorang sumber mengatakan kepada harian itu sekitar US$465,9 per ton.</p><p>Harga beras Vietnom saat ini lebih dari US$410 per ton, sehingga kesepakatan Indonesia akan membantu memacu harga untuk kontrak di masa depan. Sebelum penandatanganan kontrak, beberapa negara pengimpor beras menolak untuk membeli beras dari Vietnam karena mereka mengatakan Thailand menawarkan harga lebih rendah," kata Tuan.</p><p>Indonesia akan membeli sisa 200.000 ton dari Thailand dengan harga US$473,8 per ton.</p>

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya