SOLOPOS.COM - Peta lokasi gempa di Cianjur yang banyak terdapat permukiman warga. (esdm.go.id)

Solopos.com, CIANJUR – Hingga Senin (21/11/2022) petang, gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat telah merenggut korban jiwa sebanyak 56 orang.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi di Kabupaten Cianjur berada pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede,” kutip Solopos.com dari situs https://geologi.esdm.go.id/, Senin.

Badan Geologi ESDM mengungkapkan wilayah Cianjur yang dilanda gempa secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai.

Baca Juga: Gempa Cianjur, Jalan Cipanas-Cianjur Tertutup Tanah Longsor dan Pohon Tumbang

Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

“Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan sehingga rawan gempa bumi,” tulis situs tersebut.

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Baca Juga: Data PMI: Korban Jiwa Gempa Cianjur 56 Orang, Terbanyak Anak-anak

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya.

“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat,” imbau Badan Geologi ESDM.

Baca Juga: Gedung Sekolah Runtuh saat Gempa Cianjur, 12 Siswa Terluka

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) siang membuat Jalan Raya Puncak-Cipanas-Cianjur tertutup longsor.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menurunkan alat berat ke lokasi longsor agar jalan raya tersebut bisa kembali dilewati kendaraan.

Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan pihaknya mengerahkan personel dan alat berat dari lokasi terdekat sekitar 10 kilometer untuk pembersihan jalan nasional dari pohon tumbang dan tanah dari longsoran tebing.

Baca Juga: Hingga Senin Sore, Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Capai 46 Orang

Dia menjelaskan, tidak ada jalan yang putus karena kerusakan struktur akibat gempa Cianjur tetapi ada jalan yang tertutup pohon tumbang dan longsoran tanah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, pihaknya terus berupaya menangani korban gempa.

“BNPB terus melakukan pendataan jumlah korban, korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur 17 orang meninggal dunia dan 19 orang warga alami luka-luka cukup berat,” kata Suharyanto saat melakukan keterangan pers, Senin (21/11/2022) pukul 16.15 WIB.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “PUPR Tangani Jalan Tertutup Longsor Akibat Gempa Cianjur”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya