Minggu, 19 Juni 2011 - 14:03 WIB

Badan Fiskal Minta Monopoli Impor Film Diakhiri

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Kementerian Keuangan ingin agar monopoli impor film  diakhiri. Sebab, apabila monopoli impor film masih terus terjadi, usaha bioskop tidak akan berkembang.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengungkapkan apabila impor film lancar dan tidak dimonopoli, bisnis bioskop akan naik karena keberadaannya yang sangat kurang yaitu hanya ada 600 layar, padahal di Indonesia ada 530 daerah. Mestinya tiap daerah tidak hanya punya satu bioskop.

Advertisement

Menurut Bambang setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan, pertama menyuruh semua studio besar Hollywood seperti Walt Disney Motion Pictures, Sony Pictures, Paramount Pictures, dan 20th Century Fox untuk buka di Indonesia langsung, seperti halnya yang berlaku di Singapura.

Kondisi yang sekarang terjadi hanya ada satu importir yang memegang enam  studio Hollywood yang juga sekaligus pemilik bioskop. Dengan begitu importir tersebut bisa mendahulukan biskopnya.

Sementara itu, hal kedua yang harus dilakukan adalah adanya aturan yang tegas tentang persaingan usaha impor film. Misalnya, setiap studio  Hollywood harus punya mitra yang terpisah-pisah. [tempo/lia]

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif