SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MANILA – Korban tewas akibat tanah longsor dan banjir bandang di Filipina yang dipicu Badai Usman naik menjadi 85 orang. Menurut keterangan pejabat setempat, Rabu (2/1/2019), lebih dari 308.000 orang terkena dampak badai tersebut.

Mengutip Anadolu, Kamis (3/1/2019), sekitar 22.000 orang di wilayah Viyasa Timur, Filipina dievakuasi akibat bencana alam tersebut. Pemerintah memperingatkan warga di wilayah Calabarzon, Mimaropa, Bicol, dan Viyasa Timur, untuk berlindung ke tempat yang aman. Sebab, curah hujan diperkirakan masih tetap tinggi yang berpotensi memicu badai, banjir, dan tanah longsor di wilyah sekitarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sampai saat ini, sukarelawan masih terus melakukan pencarian korban yang dinyatakan hilang. Sebagian besar korban meninggal dunia dan hilang karena tidak sempat menyelamatkan diri saat diterjang badai.

“Jika korban hilang tidak ditemukan, maka sudah pasti jumlah korban meninggal dunia bertambah. Namun, kami berharap sebaliknya,” kata Direktur Eksekutif Badan Bencana Nasional Filipina Tengah, Ricardo Jalad, seperti diwartakan Reuters.

Badai Usman menghancurkan ladang pertanian milik warga setempat. Bencana ini juga merusak bangunan di kawasan Filipina tengah. Menurut data sementara pemerintah, kerugian akibat bencana alam ini diperkirakan mencapai Rp101 miliar.

Sebagai informasi, sekitar 20 topan dan badai menerjang Filipina setiap tahunnya yang menewaskan ratusan orang. Adapun yang paling mematikan adalah super topan Haiyan pada 2013. Lebih dari 7.360 orang dilaporkan tewas akibat musibah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya