SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Paris –– Prancis yang diterjang badai dan banjir karena hujan lebat memakan korban 18 orang. Sementara 10 orang lainnya masih hilang.

Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Prancis Brice Hortefeux seperti dilansir dari Reuters, Kamis (17/6). Hortefeux juga mengkhawatirkan bahwa jumlah korban tewas akan terus meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Curah hujan yang terjadi beberapa jam di selatan Prancis pada Selasa 15 Juni 2010 lalu tercatat lebih dari 350 milimeter (mm). Tak pelak selain menelan 18 nyawa, banjir itu membuat lebih dari seribu orang menjadi pengungsi di sekolah-sekolah dan bangunan lain.

Helikopter tak kurang melakukan 450 penyelamatan dan 100 ribu lebih rumah yang aliran listriknya terputus.

Banjir yang paling parah melanda Kota Draguignan. Warga mengaku terkejut atas datangnya banjir yang cepat dan menyeret kendaraan dan isinya laiknya mainan.

“Sangat dramatis. Kota ini menjadi mengerikan dengan batu-batu, lumpur dan mobil yang memenuhi jalanan,” ujar Walikota Draguignan Max Piselli.

Badan Meteorologi Prancis, Meteo France, mengatakan wilayah ini sudah tidak banjir seperti ini sejak tahun 1827. Meteo France juga mewanti-wanti adanya badai pada Rabu malam.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya