SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor melintas di dekat flyover atau jalan layang Ngelo, Sentolo, Kulonprogo, Senin (20/11/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Badai Cempaka yang terjadi dalam beberapa hari terakhir juga menghambat kelancaran pembangunan infrastruktur daerah

Harianjogja.com, KULONPROGO-Hujan berintensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir juga menghambat kelancaran pembangunan infrastruktur daerah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga : Akhir November Pelintasan Kereta Api Ditutup, Flyover Ngelo Dikebut

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo menunda rencana pengaspalan di kawasan flyover atau jalan layang Ngelo, Sentolo, Kulonprogo, Rabu (29/11/2017).

Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan, jalan layang Ngelo sudah ditutup total sejak awal November. Jalan tersebut disiapkan sebagai jalur pengganti utama setelah dilakukan penutupan terhadap perlintasan kereta api sebidang di simpang Ngeseng, Sentolo.

Proyek tahap akhir senilai Rp500 juta itu awalnya ditargetkan selesai pertengahan Desember. Namun, upaya percepatan dilakukan karena adanya informasi dari Kementerian Perhubungan RI yang ingin mencabut palang pintu perlintasan Ngeseng pada awal Desember.

“Jadi sejak awal masa kontrak kami sampaikan kalau pekerjaan utama sebisa mungkin selesai akhir November. Minimal jalannya sudah layak dilewati sehingga bisa dibuka lagi,” kata Nurcahyo.

Salah satu pekerjaan utama berupa pengecoran fondasi jalan sudah dilaksanakan sejak pekan lalu. Pengaspalan kemudian dijadwalkan Rabu ini. Namun, buruknya cuaca membuat kegiatan itu ditunda. “Cuacanya tidak mendukung dan masih hujan terus,” ujar Nurcahyo.

Nurcahyo belum bisa memastikan lamanya penundaan jadwal pengaspalan jalan. Namun, dia berharap hanya mundur satu atau dua hari. Hal itu mengingat waktu penutupan perlintasan Ngeseng yang sudah disepakati pada Senin (4/12/2017) pekan depan. “Nanti kita cek dan pantau terus kondisi di lapangan,” ucap dia.

Penutupan perlintasan Ngeseng merupakan bagian dari program nasional Kementerian Perhubungan RI bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tujuannya adalah memperkecil potensi risiko kecelakaan lalu lintas demi keselamatan bersama.

Perlintasan Ngeseng dinilai rawan karena memiliki beberapa trek sehingga frekuensi kereta api yang melintas di sana cukup tinggi, terlebih saat momen khusus seperti libur Lebaran atau Natal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya