SOLOPOS.COM - Kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi di Wukirharjo Prambanan, Selasa (28/11/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Badai Cempaka berdampak tanah longsor di Prambanan Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Dampak hujan deras disertai angin kencang tidak hanya menimbulkan banjir bandang di Dusun Losari 2 Wukirharjo, tetapi juga menyebabkan longsoran di Dusun Ndayakan dan Sengir Sumberharjo. Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) wajib direlokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS) Yoga Nugroho mengatakan, hasil evaluasi dari seluruh steakholder bersepakat 10 KK terdiri dari 24 jiwa di dusun tersebut harus direlokasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Alasannya, tanah di lokasi tersebut membahayakan keselamatan warga jika tetap dijadikan kawasan hunian. “Tanahnya slading, bergerak, sudah dicek tadi [kemarin],” katanya kepada Harianjogja.com, Rabu (29/11/2017).

Dia berharap, ke 10 KK tersebut menyadari potensi bencana yang ada di sekitarnya sehingga secara sukarela mau untuk direlokasi. Tentunya, kata Yoga, relokasi tetap dilakukan dengan kearifan lokal dan aturan yang berlaku. Entah dengan mengganti tanah warga atau menyediakan tanah kas desa. “Dulu, tahun 2015 ada 6 KK yang juga direlokasi di dusun tersebut,” katanya.

BPBD Sleman, lanjut dia, mendirikan Posko Penanganan Bencana di Balai Desa Wukirharjo. Sebanyak 240 relawan diterjunkan untuk melakukan evakuasi dampak bencana. Selain menangani keruskaan akibat bencana di Wukirharjo, relawan juga akan menangani dampak bencana di Sumberharjo dan Gayamharjo. “Kerusakan ada di tiga desa ini,” jelasnya.

Yoga mengatakan, evakuasi pohon tumbang dan tanah longsor sudah dilakukan di wilayah Wukirharjo. Baik pepohonan dan tanah longsor yang memenuhi akses jalan-jalan utama warga sudah dibersihkan. Hanya saja untuk pembenahan banjir bandang yang merusak dua rumah warga beserta kandang ternaknya masih terus diupayakan.

“Besok [hari ini] relawan bergerak untuk membersihkan dampak bencana di sembilan titik jalur di Gayamharjo,” kata Yoga.

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUP KP) Sleman Subhan mengatakan, pihaknya telah menurunkan alat berat untuk membantu penanganan bencana di lokasi tersebut. “Untuk kerusakan akibat bencana ini di Sleman masih diinventarisir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya