SOLOPOS.COM - Abu Bakar Ba'asyir (Dok/Antara)

Abu Bakar Ba’asyir (Dok/Antara)

Abu Bakar Ba’asyir (Dok/Antara)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

CILACAP–Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir tidak mempermasalahkan pemindahan dirinya dari Rumah Tahanan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ke Lembaga Pemasyarakatan Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap.

“Pemindahan itu sudah menjadi aturan mereka. Menurut aturan mereka, yang kena 15 tahun itu memang harus dipindahkan ke sini,” kata Ba’asyir usai melaksanakan Salat Id di halaman dalam Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, Jumat (26/10/2012).

Kendati demikian, dia mengritik kondisi Rutan Bareskrim Mabes Polri yang dinilai tidak memenuhi persyaratan kesehatan karena hampir selama dua tahun di tempat itu, pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki ini mengaku tidak terkena sinar matahari.

Akan tetapi, lanjut dia, di Lapas Batu sangat memenuhi persyaratan kesehatan karena lapang, udaranya bersih, dan sinar matahari cukup.

Selain itu, kata dia, Lapas Batu juga memberikan kesempatan yang sangat longgar untuk berolahraga.

“Ini yang saya komentari dari segi kesehatan. Kalau masalah pemindahan karena menurut aturan mereka, yang kena 15 tahun harus dipindahkan ke sini,” katanya.

Mengenai upaya hukum yang dilakukan, dia mengatakan bahwa hal itu sudah selesai. Menurut dia, sebelumnya pernah melakukan upaya hukum melalui naik banding sehingga hukumannya dikurangi dari 15 tahun menjadi sembilan tahun.

Oleh karena dituduh terlibat jaringan teroris internasional, kata dia, hukuman tersebut dinaikkan lagi menjadi 15 tahun meskipun tuduhan tersebut tidak terbukti.

“Saya dengar, pengacara akan mengajukan PK [peninjauan kembali], karena semua itu tidak benar,” katanya.

Menyinggung maraknya aksi terorisme yang belakangan ini terjadi, Ba’asyir mengaku tidak mengenal jaringan mereka. Kendati demikian, dia mengatakan bahwa orang-orang yang sering kali disebut teroris adalah mujahid meskipun tidak semua perbuatan yang dilakukan mereka disetujui.

“Yang disebut teroris itu mujahid semua meskipun saya akui tidak semua perbuatannya mesti setuju, misalnya, meledakkan bom yang kadang-kadang kena yang tidak salah, merusak. Tidak semua langkahnya, kita setujui,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya