SOLOPOS.COM - Ayu Widowati (JIBI/SOLOPOS/ist)

Ayu Widowati (JIBI/SOLOPOS/ist)

Melihat penampilannya sekilas, orang pasti tidak menyangka terhadap apa yang dilakukannya bersama para anak jalanan (Anjal). Sosoknya yang lemah lembut ibarat kulit pembungkus kekuatan mentalnya yang teruji.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kata-kata kasar dan seloroh lugas para Anjal yang didampinginya di PPAP Seroja Petoran Jebres, dianggapnya ibarat pupuk bagi tanaman di ladang amalnya. Berusaha selalu sabar dan penuh kasih sayang adalah pendekatan yang selalu dilakukan Ayu selama menghadapi para adik-adiknya.

Pengalamannya bersama para Anjal semakin meyakinkannya, kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan juga. Apalagi terhadap para Anjal yang selama ini kurang mendapat perhatian dan kasih sayang keluarganya. Kendati tidak mudah. Meski harus terus menerus mengulanginya, perempuan kelahiran Boyolali 18 Juni 1986 ini tak bosan.

Anak-anak dampingannya bersama para pengajar di PPAP Serojo mulai menunjukkan perubahan perilaku. Para Anjal tidak lagi berkata kasar terhadap para mentor. Kendati diakui perkataan kasar belum bisa sepenuhnya mereka tinggalkan. Kosakata tak lazim menjurus lugas-kasar masih sering terdengar utamanya dalam perbincangan sesama Anjal.

Satu pengalaman yang membuat Ayu berkesan dengan anak dampingannya. Suatu hari anak-anak sedang bermain sepak bola menggunakan bola plastik di ruang belajar. Tanpa sengaja salah satu Anjal menendang bola begitu keras dan mengenai kepala Ayu. Karena merasa sakit, mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP UNS itu marah.

Sikap Ayu membuat si anak ketakutan karena sadar atas kesalahannya. Sampai beberapa hari kemudian si anak berusaha keras berbaikan dengan Ayu. Segala cara dilakukan untuk membuat hati Ayu luluh. “Saat itu saya diamkan dia beberapa hari supaya sadar kesalahannya dan tidak mengulangi lagi,” ujar Ayu sembari tersenyum mengingat pengalaman yang justru kian mendekatkannya dengan anak-anak dampingan PPAP Seroja.

Ke depan anak keempat dari pasangan Achmad Sidal dan Anik Maryani itu berharap anak-anak dampingannya bisa lebih mandiri. Tidak lagi hidup di jalanan yang rawan kejahatan. Berperilaku baik seperti masyarakat beragama kebanyakan.

Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya