Harianjogja.com, JOGJA-Bremen Overseas research and Development Association (Borda) Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam pengolahan limbah. Sebab pemanfaatan limbah tidak hanya mampu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga mengantasi krisis energi.
Public Relation (PR) Borda, Rifky Pradipta mengatakan masalah sanitasi saat ini belum banyak dipikirkan masyarakat.
Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon
“Masyarakat tahunya, saya sudah punya septic tank, padahal alat ini punya kapasitas tertentu. Kalau sudah beberapa tahun akan terasa. Karena kotoran manusia yang menumpuk akan menimbulkan bau. Jika sudah seperti ini, baru orang meminta bantuan jasa sedot WC,” terangnya saat berkunjung ke kantor Harianjogja.com akhir pekan lalu.
Borda, kata dia, mengembangkan sebuah sistem pengolahan limbah manusia melalui Dewats. Metode ini disebutnya menjadi solusi pengelolaan air limbah terdesentralisasi. Dengan sistem ini, setiap kotoran manusia yang ada akan diproses dan dikeluarkan dalam bentuk cair yang aman dan sesuai dengan standar keamanan dari pemerintah. Metode ini, imbuhnya, juga dapat mengolah limbah menjadi biogas.
“Meski diolah dari limbah, biogas ini memiliki bau yang sama seperti gas pada umumnya. Api atau bau yang ditimbulkan juga aman dan tidak mencemari masakan,” ungkapnya.
Pembangunan Dewats, diakuinya membutuhkan biaya dan waktu yang besar. Atas alasan tersebut, Borda membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. Dengan semakin banyaknya mitra, ia yakin persoalan sanitasi dapat semakin dikurangi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
