SOLOPOS.COM - Kawasan Wisata Bahasa (KWB) di Dusun Pakel, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jateng. (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bosan dengan objek wisata yang begitu-begitu saja? Di Dusun Pakel, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), terdapat kawasan wisata yang berbeda dan menarik, yaitu wisata edukasi bernama Kawasan Wisata Bahasa (KWB).

KWB dirintis sejak akhir tahun 2017 silam dan kini telah memiliki sejumlah program, salah satunya adalah belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris selama beberapa bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sok Kuat Tolak Pakai Masker, Binaragawan Meninggal Karena Corona

Di KWB, para wisatawan yang disebut siswa akan menginap di rumah penduduk. Ada paket pendidikan dan pariwisata ditambah outbond atau mancakrida selama beberapa hari. Mereka diajak belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris Inggris, tahsin, dan kajian.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Pemerintah Desa Gerdu, dan Pondok Pesantren Isy Karima adalah pihak yang menggarap Dusun Pakel menjadi KWB sesuai porsi masing-masing. Pemerintah Desa Gerdu berkoordinasi dengan Pemkab Karanganyar untuk mendapatkan dana dari APBD tahun 2019. Sasaran utama pembangunannya adalah infrastruktur jalan.

Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnianto, menyampaikan pemerintah desa mendapatkan dana dari Pemkab pada 2019 senilai Rp100 juta untuk mengaspal jalan, Rp75 juta untuk pembangunan talut, Rp30 juta untuk pengerasan jalan dengan beton, dan lain-lain.

Ilmuwan AS: Hanya Kehendak Tuhan Yang Bisa Hentikan Virus Corona

Pemerintah desa juga memdapatkan fasilitas studi banding ke Malang dan Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar perihal pengelolaan wisata. Pada 2020 ini, pemerintah desa berupaya mengembangkan potensi wisata KWB ke dusun terdekat.

Veri menyampaikan Dusun Popongan sedang dikembangkan sebagai sentra terung dan kerajinan bambu. Pengunjung maupun orang yang belajar di KWB akan diarahkan berbelanja suvenir hasil produksi warga Popongan. Pemerintah desa berusaha mengarahkan jalan pulang melewati Popongan.

"Warga Popongan selama ini hanya sebagai penonton. Pengunjung dan orang yang belajar beberapa bulan di KWB hanya lewat saja. Padahal ada potensi terung dan kerajinan bambu. Warga bikin peralatan dapur dan rumah tangga dari bambu. Kami sudah menyampaikan rencana itu kepada anggota DPRD Kabupaten Karanganyar dan Pemkab Karanganyar," tutur Veri saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (11/2/2020).

Kongres PAN Ricuh, Peserta Perang Kursi

Upaya pengembangan Kampung Terung dan kerajinan bambu sudah dirintis sejak akhir 2019. Pemerintah desa mendapatkan Rp40 juta untuk mengaspal jalan.

Tahun ini, pemerintah desa berencana menyiapkan objek wisata swafoto di Dusun Popongan. Pemerintah desa menyiapkan lahan tanah kas desa seluas 5.000 meter persegi yang telah ditanami pohon durian dan alpukat.

Bibit pohon bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Solo. Rencana pengelolaan diserahkan badan usaha milik desa (BUM Desa).

"Kami akan tanami aneka bunga dan menempatkan gazebo. Supaya orang lewat bisa swafoto dan duduk di gazebo. Kami tidak membayangkan kalau Gerdu, khususnya Pakel akan menjadi destinasi wisata edukasi. Yang datang wisatawan dan pelajar dari luar kota dan jauh-jauh.

Selain menyiapkan objek wisata baru, pemerintah desa berencana mengelola sampah pengunjung. Veri mengaku warga sekitar kesulitan mengondisikan pengunjung agar tertib membuang sampah pada tempatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya