SOLOPOS.COM - Ngabi Mulyono dan Mbah Ganjil di halaman rumahnya, Senin (27/1/2014). (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

Mbah Ganjil lahir berbeda dari jenisnya. Entah disebut kekurangan atau kelebihan, yang pasti keanehan itu kini menjadi keistimewaan dan pusat perhatian masyarakat. Banyak yang menawar Mbah Ganjil dengan harga selangit. Namun itu tidak membuat si pemilik lantas menjualnya.

Mbah Ganjil demikian nama yang diberikan pada ayam Jago ini. Seperti namanya, Ganjil berarti tidak normal alias unik alias tidak seperti ayam jago umumnya.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Nama ini disematkan oleh Ngabi Mulyono sang pemilik. Menurutnya, nama Mbah Ganjil cocok dengan keunikan fisik si ayam jago. Nama ini pun kian populer.

Ayam milik Ngabi ini memiliki tiga kaki. Dua kaki tumbuh normal sedangkan satu kaki tumbuh memanjang di bagian belakang bawah badan. Kaki tersebut tumbuh dengan bentuk sempurna, lengkap dengan tiga buah cakar dan taji hanya kaki ini tidak berfungsi sebagaimana dua kaki lainnya.

“Sewaktu pertama membeli, kakinya hanya muncul sedikit dari tepongnya dan belum menyerupai kaki [saat itu ayam jago berusia empat bulan],” ujar warga Wonosidi Kidul, Wates ini saat wartawan menyambangi kediamannya, Senin (27/1/2014).

Bapak dari tiga anak ini mengaku, ia sengaja membeli ayam jago yang berbeda karena ia percaya harga jualnya akan lebih tinggi dibanding ayam kebanyakan. Terlebih, ayam jago merupakan hewan koleksi.

Tidak pernah ada firasat apapun sebelum ia memperoleh ayam jago yang kaki dan paruhnya berwarna kuning ini. Sebab, ia hanya mencari ayam jago di Pasar Wates untuk menjadi sparing partner jago lainnya.

Sebenarnya, pengalaman memelihara jago unik bukan pertama kali dirasakan Ngabi. Sekitar 1990-an, ia pernah mendapat seekor jago yang cakarnya tumbuh di paha.

Ngabi menukarkan dua ekor peranakan Bangkok dan sejumlah uang untuk mendapatkan jago bekaki tiga itu. Kendati demikian, Mbah Ganjil juga tidak mendapat perlakuan khusus darinya. Sama dengan belasan ayam jago yang dimilikinya, beras merah menjadi menu utama santapan unggas tersebut.

Laki-laki kelahiran 53 tahun silam ini, tidak menampik jika banyak orangtua dan juragan hewan yang menilai jago unik seperti Mbah Ganjil dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Akan tetapi, ia tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. Baginya, keberuntungan diperoleh ketika ayam yang tiada duanya ini ditawar dengan harga tinggi.

Seperti beberapa waktu lalu, Mbah Ganjil pernah ditawar hingga Rp2 juta tetapi ia belum melepasnya. “Harga yang pantas ya kira-kira Rp3,5 juta,” ujarnya cepat.

Salah satu warga Wates, Abindranat Arenawan, mengungkapkan, sengaja mendatangi lokasi ayam berkaki tiga karena penasaran. Laki-laki berusia seperempat abad ini tertarik dengan keunikan jago yang baru saja ditemuinya. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” ucapnya takjub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya