SOLOPOS.COM - Tim gabungan Polisi dan TNI melakukan evakuasi dan identifikasi jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo di pinggir To JORR Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Ayah mendiang editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi, tidak percaya anaknya depresi hingga nekat bunuh diri. Dia merasa ada kejanggalan dalam kematian anaknya.

Salah satu hal yang membuatnya yakin putranya tidak bunuh diri adalah temuan ceceran darah yang hanya sedikit di lokasi kejadian. Padahal ditemukan empat tusukan di dada anaknya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi faktanya, kalau dia melihat fakta-fakta itu, itu kan fakta, sidik jari kata ini, fakta, fakta di TKP juga kan ditemukan mayat itu bajunya bersih, nggak ada darah kan. Ada darah cuma sedikit. Di pisaunya juga cuma di ujung. Bapak bisa bayangin nggak? Itu ada tusukan 4 di dada, masak iya dia nggak ngeluarin darah, muncratannya nggak ke mana-mana? Itu satu,” jelasnya seperti dikabarkan Detik.com, Minggu (26/7/2020).

Pilkada Solo: Purnomo Tolak Gabung Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Mau Maju Sendiri?

Suwandi juga merasa janggal soal dugaan Yodi Prabowo yang bekerja sebagai editor Metro TV bunuh diri di pinggir tol Pesanggrahan. Dia yakin anaknya dibunuh.

Apalagi dia melihat jaket, masker, helm, serta celana yang dikenakan anaknya bersih dari noda darah. Padahal ada luka tusukan di tubuh anaknya.

“Tapi faktanya, saya lihat itu waktu saya datang ke sana, itu bersih, jaketnya bersih, maskernya bersih, helmnya bersih, ya kan, celananya. Kalau dia bunuh diri di situ, logikanya itu begitu ditusuk sedikit saja darah sudah keluar, apalagi 4 kali sampai dalam, pasti darah itu akan muncrat ke mana-mana, kalau pun dia nggak muncrat, dia akan beleber ke badan. Itu ke badan, terus ke bawah, kalau dia posisinya berdiri, ya, bunuh dirinya. Ke bawah terus ke celana. Berceceran (darahnya), terus pasti banyak (darahnya),” sambung dia.

Tidak Percaya

Gara-gara Kotoran Ayam, Akses Rumah Warga di Ponorogo Ditutup Pagar Tetangga 

Hal-hal aneh itulah yang membuatnya tidak percaya dengan kesimpulan polisi yang menyebbut anaknya bunuh diri.

"Kalau dia menyimpulkan anak saya bunuh diri di situ, itu aneh. Apa habis bunuh diri anak saya cuci-cuci baju? Atau biar bersih baru saya geletak di situ? Logika saya juga jalan," imbuhnya.

Keanehan Sikap Editor Metro TV Sebelum Meninggal: Tertekan dan Halu 

Sampai saat ini Suwandi yakin anaknya dibunuh, lalu dibuang di pinggir tol. Dia pun meyakini pembunuh Yodi si editor Metro TV itu lebih dari satu orang dan berupaya menghilangkan jejak.

“Saya tetap meyakini anak saya itu di situ dibuang. Dia, pelakunya itu pasti lebih dari satu orang, dia (Yodi) dieksekusi di mana, habis itu dia dibersihin semua, taruh lah anak saya, dipakeiin segala helm, segala masker, di taruh di situ untuk menghilangkan jejak si pelakunya, karena dibersihin semua,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya