Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat
Pada pertandingan pertama, pemain asal Surabaya itu sukses mengalahkan tunggal Vietnam, Nguyen Hoang Nam, dengan skor 21-10, 21-9. Pertandingan kedua sukses mengalahkan tunggal Singapura, Huang Chao, dengan dua set langsung 21-19, 21-6. Pada pertandingan ketiga, Sony Dwi Kuncoro mendapatkan perlawanan yang sengit dari lawannya, yaitu tunggal Malaysia Leopards Iskandar Zulkarnain. Meski lebih senior, pemain peringkat 76 ini harus bersusah payah menahan gempuran pemain Malaysia.
Di set pertama, Sony harus berkerja keras karena poin terus terkejar oleh Iskandar Zulkarnain. Namun, berkat ketenangan dan bermain akhirnya pemuda asal Surabaya ini berhasil mengakhiri set pertama dengan skor 21-19. Setelah mengeluarkan tenaga cukup banyak di set pertama, Sony lebih tenang saat menjalani set kedua. Poin demi poin berhasil diraih dengan mudah. Akhirnya pemain yang lama di pelatnas ini sukses merebut set kedua dengan skor 21-12.
“Awalnya memang susah untuk mengembangkan permainan. Itu hal yang biasa. Yang jelas hasil akhirnya kita menang,” kata Sony seusai pertandingan. Menurut dia, Iskandar Zulkarnain di set pertama bermain cukup agresif. Kondisi ini membuat dirinya mengalami kesulitan untuk memberikan perlawanan. Namun, berkat ketenangan akhirnya mampu mengambil set pertama. Untuk set kedua dinilai lebih mudah.
Kemenangan Sony Dwi Kuncoro itu melengkapi kemenangan dua pemain Indonesia Garuda yang bermain sebelumnya. Di pertandingan, pertama Taufik Hidayat unggul 2-1 (15-21, 21-5, 21-10) atas Misbun Ramban Misbun. Kemenangan kedua tim Indonesia Garuda diraih oleh pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menang mudah atas pasangan Malaysia Leopards Teo Ee Yi/Nelson Heg Wei Keat dengan dua set langsung 21-7, 21-15. Dengan tiga kali kemenangan beruntun, maka tim Indonesia Garuda berada pada puncak klasemen dengan tiga poin, dan berhak lolos ke semifinal kejuaraan dengan total hadiah US$1 juta ini.