SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Meningkatnya aktivitas Matahari pada tahun 2012 mendatang tidak hanya diprediksi menimbulkan flare atau ledakan Matahari. Sampah-sampah antariksa yang melayang di langit pun dapat berjatuhan ke bumi.

“Menjelang 2012 dan 2013 jumlah sampah yang jatuh diperkirakan akan semakin banyak,” kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin saat berdiskusi dengan kalangan media di Kantor Lapan Bandung, Jl Djundjunan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12) kemarin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dijelaskan Thomas, meningkatnya aktivitas Matahari berpengaruh terhadap kerapatan atmosfer. Semakin maksimum aktivitas sang surya, atmosfir di atas bumi ini akan menebal. Lantas, bertambah tebalnya atmosfir akan menyebabkan sampah-sampah di angkasa mudah jatuh.

Thomas mencontohkan, saat terjadi badai Matahari pada 2003 lalu, hampir setiap minggu ada sampah antariksa yang bergerak turun. Tiga tahun sebelumnya, saat aktivitas Matahari mencapai puncak siklus ke-23, hampir setiap hari ada sampah antariksa yang jatuh di daerah tertentu di muka Bumi.

“Sekarang ini ada lebih dari 13 ribu sampah antariksa yang ukurannya lebih dari 1 cm,” ujar salah satu profesor di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.

Menurut Thomas, sampah-sampah antariksa berasal dari puing-puing satelit maupun pesawat ruang angkasa. Sampah dengan ketinggian di bawah 600 Km menjadi perhatian utama. Bila sudah turun di ketinggian 150 Km, sampah tersebut hanya dalam hitungan jam saja membentur permukaan bumi.

Tapi simpan dulu ketakutan Anda kalau kejatuhan sampah antariksa. Menurut Thomas, tingkat kemungkinan (probabilitas) sampah tersebut mengenai obyek-obyek milik manusia sangat kecil. Sebagian besar wilayah di bumi ini merupakan laut, gurun, dan hutan yang tidak berpenghuni.

“Wilayah yang berpenghuni di Bumi ini sedikit. Kemungkinan sampah itu mengenai objek gedung, kendaraan atau orang per orang itu akan lebih kecil,” tandas Thomas.

Kendati demikian, imbuh Thomas, kewaspadaan tetap perlu dibangun. Sampah antariksa memiliki “jalur jatuh” tersendiri yang dapat dipantau. Misalnya sampah yang jatuh di Bengkulu tiga menit sebelumnya dideteksi berada di atas langit Arab Saudi.

“Dalam satu menit, sampah itu bisa bergerak ribuan kilometer. Jadi waspada saja, tapi jangan khawatir,” pungkasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya