SOLOPOS.COM - Ilustrasi menonton televisi (dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO–Sebuah penelitian yang diadakan di Jepang telah menemukan fakta bahwa terlalu banyak menonton televisi dapat mengakibatkan kerusakan struktur otak anak. Para peneliti mengklaim semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi akan semakin besar juga risiko kerusakkan otak yang terjadi.

Dilansir Daily Mail, Jumat (10/1/2014), studi ini melibatkan setidaknya 276 anak-anak berusia 5 hingga 18 tahun yang menonton televisi antara nol hingga 4 jam perhari. Hasilnya, penelitian tersebut mengungkapkan anak-anak yang banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi akan meningkatkan materi abu-abu di daerah frontopolar korteks yakni daerah depan lobus frontal.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Peningkatan volume ini merupakan suatu pertanda negatif karena sangat berkaitan dengan lebih rendahnya kecerdasan verbal. Peneliti juga mengatakan materi abu-abu tersebut sebaiknya dikurangi dari mulai masa kanak-kanak demi meningkatkan efisiensi kinerja otak.

Penelitian yang ditulis dalam sebuah jurnal Cerebral Cortex oleh peneliti asal Tohoku University di Kota Sendai, Jepang ini mengungkapkan bahwa menonton televisi tidaklah sama seperti belajar alat musik. Menonton televisi hanya akan mengurangi fungsi kognitif pada otak.

Para peneliti juga menyarankan kepada orang tua untuk membimbing anak-anak mereka untuk tak terlalu banyak menonton televisi. Sebaiknya anak-anak dapat dibimbing untuk melakukan kegiatan yang lebih positif seperti membaca, bermain dengan teman-temannya, olahraga, atau lebih banyak berinteraksi dengan teman dan keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya