SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

Gemar makan makanan cepat saji alias fast food? Sepertinya lebih baik Anda mulai mengurangi atau bahkan setop sama sekali. Soalnya sebuah penelitian medis terbaru menunjukkan bahwa dampak buruk makanan cepat saji terhadap hati ternyata mirip dengan dampak akibat penyakit hepatitis!

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hasil penelitian yang diungkap di acara TV The Doctors menyebutkan bahwa makan fast food selama sebulan saja sudah menimbulkan kerusakan pada hati yang signifikan. Makanan cepat saji yang sederhana seperti kentang goreng atau French fries misalnya, juga berbahaya karena kandungan bumbunya.

“Kita tahu kalau mereka menambahkan garam dan memasaknya di dalam lemak, namun ternyata mereka juga menambahkan gula,” kata Dr Drew Ordon, salah satu pemandu acara yang juga menulis buku kesehatan Better in 7 seperti dikutip Dailymail.co.uk. “Kenapa mereka tambahkan gula? Soalnya gula akan membuat gorengan jadi berkilauan warna emas dan lebih renyah,” ujarnya pula.

Makanan lain seperti ayam goreng dan onion rings juga buruk dampaknya buat hati. Soalnya, kata Ordon, jumlah lemak dan lemak jenuh yang ada pada makanan itu akan menciptakan kondisi yang disebut hati berlemak.

Ordon menambahkan, perubahan enzim pada hati mirip dengan dampak hepatitis. Hepatitis bisa menyebabkan kegagalan fungsi hati.

Lantas apakah kita harus memesan salad saja di restoran cepat saji? Ternyata hal itu menurut Ordon juga tak membuat kita “lebih sehat.” “Sama saja, mereka tetap menambahkan aneka zat kimia untuk membuat makanan lebih segar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya