SOLOPOS.COM - Kondisi tembok sisi utara Taman Balekambang Solo miring dan membahayakan pengguna jalan, Kamis (26/12/2019). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Tombok sisi utara Taman Balekambang Solo yang ambruk pada Kamis (26/12/2019) sekitar pukul 12.18 WIB, menyisakan tembok yang miring ke arah jalan dan membahayakan pengguna jalan.

Komisi II DPRD Solo meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo mengecek tembok tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, tembok pagar ambruk ke sisi utara dan masuk ke ruas Jl. Ahmad Yani. Tembok ambruk membuat lalu lintas tersendat karena dari arah timur ruas jalan menjadi sempit.

Ekspedisi Mudik 2024

Tembok itu ambruk sepanjang 20 meter. Kanan dan kiri tembok ambruk menyisakan tembok pagar yang panjangnya kira-kira 30 meter dan miring ke arah utara. Tembok tersebut ditumbuhi tanaman rambat.

Netflix Diblokir Telkomsel, Menkominfo Mengaku Tak Bisa Apa-Apa

Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, mengatakan setelah sebagian ambruk, tembok pagar sisi utara miring ke arah jalan sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.

Dia meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Solo memasang barrier agar pengguna jalan aman. “Masih ada sisi yang miring. Kami meminta tenaga teknis dari Dinas PUPR Solo mengecek kondisi bangunan. Kalau tembok tidak layak, sekalian saja dirobohkan supaya tidak membahayakan,” ungkapnya.

Kepala UPT Kawasan Wisata Balekambang, Sumeh, menjelaskan sudah menyampaikan kepada Wali Kota Solo melalui Dinas PUPR Solo mengenai kondisi tembok itu sejak 2015. Tembok sudah miring sejak 2015 dan sebagian kecil ambruk ke badan jalan, Kamis siang.

“Tanaman rambat tidak menambah beban tembok. Tembok roboh karena merupakan bangunan lama sejak 2007,” kata dia yang mengabdi di UPT Kawasan Wisata Balekambang sejak 10 tahun lalu.

Soto Harga Rp1.000 di Sukoharjo, 5 Jam Ludes

Dia menjelaskan tanaman rambat sengaja ditanam pada 2009 supaya tembok tampak hijau dan memenuhi estetika. Ia segera membuat pagar darurat supaya hewan di kawasan wisata tidak ke luar dari area.

"Kami segera pasang pagar [darurat] supaya rusa dan angsa tidak ke luar area. Ada sebanyak 24 rusa dan 12 angsa yang kami lepas di area taman,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya