SOLOPOS.COM - ilustrasi ( Thinkstock)

( Thinkstock)

JAKARTA–Stres yang dialami seseorang ternyata tidak hanya mempengaruhi kondisi otak saja, tapi stres juga bisa mempengaruhi perut sama seperti otak. Untuk itu perut sering disebut sebagai ‘otak kedua’.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sama seperti otak, sistem saraf enterik atau saluran gastrointestinal bergantung pada saraf dan neurotransmitter untuk menyelesaikan fungsi-fungsi tertentu, serta menjaga komunikasi dengan sistem saraf pusat.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketika seseorang mengalami stres, seperti stres kronis atau ketegangan akibat dari stres sehari-hari bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres psikologis dapat mengganggu kontraksi saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

Saluran pencernaan dan otak memiliki koneksi yang begitu kuat. Beberapa reaksi usus yang bisa timbul terhadap stres seperti sakit perut kronis, iritasi usus, mulas, mual dan gejala tidak menyenangkan lainnya dari sistem pencernaan.

Untuk meminimalkan gangguan, seseorang perlu mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan tersebut. Kemudian cobalah beberapa strategi mengurangi stres, seperti dikutip dari Foxnews, Senin (25/2/2013) yaitu:

1. Meditasi, cobalah melakukan meditasi dengan tenang, bisa dengan bergabung bersama kelas yoga atau mencari waktu dan ruang sendiri agar bisa tenang. Pastikan seseorang memiliki waktu tenang untuk dirinya sendiri setiap pekan.

2. Menulis buku diary, terkadang seseorang perlu ruang untuk mengeluarkan semua yang dirasakannya. Menulis buku diary bisa menjadi cara yang bagus untuk membersihkan diri dari stres dan melepaskan tubuh serta pikiran dari hal-hal yang mengganggu.

3. Membuat prioritas, beberapa stres seringkali dipicu akibat tidak tahu mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Untuk itu salah satu cara mengelola stres yang sederhana adalah menulis dan membuat prioritas apa yang perlu dilakukan.

4. Terapi, berbicara dengan seorang konselor atau penasihat terpercaya bisa membantu meringankan stres yang ada.

Jika stres dalam hidup sudah tampak terkendali, namun masih merasa cemas, gangguan suasana hati atau kekurangan energi. Hal ini mungkin terkait dengan sensitifitas terhadap makanan. Umumnya makanan olahan, gluten, susu, kacang, alkohol, gula dan pemanis buatan adalah pemicunya.

Untuk mengetahuinya, buatlah rencana dengan mencoba mengeliminasi makanan tersebut selama tiga hingga pekan. Hal ini bisa membantu membersihkan tubuh dari makanan yang bisa berbahaya bagi saluran pencernaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya