SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan masker kumisnya. (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menambah sanksi bagi pelajar yang kedapatan berkeliaran pada tempat umum saat jam belajar dan terjaring razia.

Selain pendataan hingga pemanggilan guru dan orang tua ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mereka harus menyemprot lingkungan dengan cairan disinfektan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Positif Covid-19 Solo Tambah 14 Kasus Lagi, 1 Orang Dari Tracing Manahan

“Kami akan menyasar tempat-tempat ramai membawa mobil Gerakan Disiplin Siswa [GDS]. Petugas akan membawa pelajar yang terjaring pakai mobil ke Kantor Satpol PP. Selanjutnya kami akan memanggil orang tua dan guru mereka,” kata dia kepada wartawan, Rabu (2/8/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan petugas akan menggelar razia pelajar tersebut sewaktu-waktu dengan sasaran tempat umum Solo terutama saat jam belajar.

Zona Merah Bertambah Cukup Banyak, Salah Satunya Kota Solo

Hukuman serupa juga Rudy terapkan kepada pelajar yang kedapatan tidak memakai masker. Kriteria pelajar adalah mereka yang berumur kurang dari 18 tahun.

Bantuan Ponsel

“Hukuman untuk pelajar ini memang berbeda dengan yang usianya lebih dari 18 tahun yang harus membersihkan sungai ya. Daripada suruh push up kan mending biar merasakan bagaimana susahnya menyemprot desinfektan untuk pencegahan virus SARS CoV-2.” ungkap Rudy.

Pilkada Sukoharjo: Total 9 Partai Politik Dukung Joswi, Etik-Agus 4 Parpol

Selain razia pelajar yang kedapatan nongkrong saat jam belajar, Pemkot Solo terus mengusahakan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan bantuan ponsel bagi pelajar kurang mampu.

Ponsel tersebut untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi masih berlangsung. Hingga saat ini, sudah ada 200-an ponsel yang bantuan tersalurkan melalui Pemkot. “Sudah ada 200-an, itu belum dari Pemkot sendiri. Targetnya kan 1.500 unit,” jelasnya.

Sebelum Jadi Pengantar Jenazah Covid-19 Solo, Hananto Pernah Ke Aceh Bantu Korban Tsunami 2004

Rudy berharap bantuan ponsel tersebut bisa mendukung PJJ yang perkiraannya masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. “Apalagi sekarang pemerintah pusat mau membantu kuota sebesar 35 GB [giga byte] untuk pelajar. Seperti gayung bersambung,” ucap Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya