SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ratusan pohon di pinggir jalan Kota Solo rawan tumbang saat angin kencang.

Solopos.com, SOLO — Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo memetakan sedikitnya 200 pohon di Kota Solo yang masuk kategori kritis atau rawan tumbang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu disampaikan Kepala DKP Solo Hasta Gunawan menanggapi bencana angin kencang yang membuat enam pohon di berbagai kawasan tumbang, Kamis (6/10/2016) siang.

“Dari pengamatan kami ada 1.000 pohon yang saat ini butuh diremajakan. Tapi yang kristis atau sudah rapuh ada sekitar 200 pohon. Kami harus ekstra mengawasi, terutama saat cuaca ekstrem seperti ini,” kata dia saat ditemui di sela kegiatan Mider Praja di Pasar Gede, Jumat (7/10/2016) pagi.

Hasta menyampaikan ratusan pohon yang rawan tumbang itu berada di seputar kompleks Stadion Manahan, Jl. Adisucipto, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Ir. Juanda, serta Jl. dr. Radjiman. “Yang paling bahaya ada di Jl. Slamet Riyadi. Jarak antarpohon cukup rapat dan umurnya sudah tua,” jelas dia.

Dia menyebutkan sejumlah faktor yang membuat pohon di Solo rawan tumbang saat angin kencang, yakni akar pohon terpotong saat pembangunan, posisi tumbuhnya tidak menguntungkan sehingga miring mengikuti arah matahari, serta pertumbuhan akar tertekan padatnya lalu lalang kendaraan dan tonase berat.

“Kami upayakan pemantauan dan pemangkasan ranting yang rapuh. Untuk penebangan pohon, kami tidak bisa sembarangan karena harus koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup. Setiap pohon tumbang pun kami segera ganti dengan menanam yang baru,” paparnya.

Menurut Hasta, DKP bersama Badan Lingkungan Hidup tengah menyusun kajian untuk penanaman, perawatan, dan perlindungan pohon-pohon di lingkungan kota. “Kami siapkan kajiannya dulu di APBD Perubahan. Termasuk nanti pohon yang kritis ini mau diganti dengan apa. Kami libatkan akademisi, pencinta lingkungan, dan tokoh masyarakat,” kata dia.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Solo, Widdi Srihanto, mendukung program penghijauan dan perawatan pohon yang diupayakan DKP. “Kami dukung penuh. Tujuannya untuk bersinergi meningkatkan luasan RTH [ruang terbuka hijau] publik yang saat ini baru menyentuh 11,6% dari target 20%,” tambah dia.

Menurut Widdi, sepanjang 2015 lalu, Pemkot Solo telah menanam 17.048 pohon di bantaran dan berbagai wilayah di Kota Bengawan. “Kami melibatkan semua kalangan di berbagai kesempatan. Ada PNS, TNI/Polri, pengusaha, organisasi, pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Kalau instansi lain CSR minta dana segar, kami minta penanaman pohon,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya