Solopos.com, JAKARTA — Penyakit polio dikatakan Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih mengintai Indonesia menyusul proses vaksinasi yang terhenti akibat pandemi Covid-19.
“Indonesia masih rawan. Artinya negara tetangga kita ada outbreak, seperti di Malaysia itu berbatasan dengan Indonesia. Ada juga di Papua. Harus hati-hati jangan sampai terjadi kasus impor,” kata Satgas IDAI, Hindra Irawan Satari yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dia mengatakan Indonesia termasuk negara yang berhasil menangani polio. Namun pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, turut memicu pelambatan vaksinasi kepada masyarakat.
Baca juga: Bikin Mrinding! Pinjol Ilegal Ancam Kirim Santet Saat Tagih Utang
“Namun, gara-gara pandemi Covid-19 juga nyatanya cakupan vaksinasi polio menurun. Itu harus dikejar. Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] merekomendasikan suntik vaksin polio dua kali,” kata Satgas IDAI.
Selain faktor pandemi Covid-19, kata Hindra, juga karena produsen vaksin polio di Indonesia, yakni PT Bio Farma. Di mana PT Bio Farma mengalami permasalahan administrasi pemenuhan vaksin dalam negeri.
“Vaksin kita ada. Tapi proses pengadaan vaksin secara administrasi butuh waktu. Juga ada syarat,” katanya.
Baca juga: Pembagian Nasi Boks PSI Berujung Keracunan Massal
Salah satu syarat yang ditetapkan WHO adalah cakupan 90 persen vaksin polio. Yakni pada masyarakat yang berdomisili di radius 100 kilometer dari PT Bio Farma.
“Dosis vaksin sudah ada, tapi kan harus ada duit dan prosedur. Harus siap perintah daerahnya untuk penuhi radius 100 kilometer cakupan vaksinasi polio. Secara teoritis harusnya lancar,” katanya.
Hindra menambahkan keterlambatan vaksinasi polio berisiko mengurangi perlindungan terhadap masyarakat sehingga lebih rentan terinfeksi.
Namun Hindra memastikan bahwa polio di dunia hanya menyisakan kasus di negara Afganistan dan Pakistan. “Sekarang tinggal konsistensinya pemerintah saja menjaga agar polio tidak ada lagi di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Perempuan Di Hutan Grobogan, Terancam Hukuman Mati