SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stunting (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BANTUL — Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyatakan nikah dini atau pernikahan di usia yang belum dewasa, atau 18 tahun, bisa menyebabkan stunting atau kekerdilan pada anak yang dilahirkan.

“Nikah dini mempengaruhi stunting, bukan kebalikannya, stunting mempengaruhi nikah dini, tapi nikah dini membuat stunting, yes,'” kata Hasto seusai peluncuran program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah untuk Cegah Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin di Kabupaten Bantul, Jumat (11/3/2022).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Menurut dia, orang-orang yang melakukan pernikahan di usia antara 16-17 tahun panggulnya belum mencapai 19 sentimeter (cm). Hal ini pun akan mempengaruhi proses persalinan.

Baca juga: Ngebet, ABG 12 Tahun & Pemuda 17 Tahun di Sukodono Sragen Nikah Dini

“Padahal kepala bayi diameternya 10 cm kurang dikit, dia tidak bisa lahir. Makanya, akibat nikah dini banyak kematian ibu, kematian bayi, stunting, nikah dini mempengaruhi stunting yes,” tegas Hasto.

Dia mengatakan, nikah dini yang dicerminkan dari orang yang hamil usia antara 15-19 tahun saat ini angkanya 20 per 1.000 pernikahan. “Saya mengukurnya dari angka pernikahan dini itu 20 per 1.000 orang nikah, jadi setiap 1.000 pernikahan ada 20 nikah dini. Itu data terkininya di tahun 2021,” jelasnya.

Guna mengantisipasi hal itu, kata dia, sangat penting memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada masyarakat. Oleh karenanya, Hasto pun meminta agar agar pendidikan reproduksi diberikan secara lebih baik lagi dan terbuka lagi.

“Dan pendidikan kesehatan reproduksi jangan kita diskreditkan sebagai seksual education, pelajaran tentang hubungan seks. Pelajaran seks beda dengan pelajaran hubungan seks, jangan karena kita ingin memberikan pelajaran tentang seks disangka ingin memberikan pelajaran tentang hubungan seks,” katanya.

Baca juga: Angka Stunting Madiun di Bawah Target Nasional, Ini Kata Wali Kota

Oleh karena itu, kata dia, pemahaman tersebut yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat, terutama kalangan remaja. Dengan pemahamanan itu, kalangan remaja akan takut untuk nikah dini, apalagi kawin di usia dini bisa menyebabkan kanker mulut rahim.

“Itu yang menurut saya penting, menurut saya pendidikan kesehatan reproduksi itu perlu, karena yang diberikan di sekolah secara vulgar dalam arti secara terstruktur di dalam sistem itu belum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya