SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. (semarangkota.go.id)

Solopos.com, SEMARANG – Kasus harian Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Dalam sepekan terakhir, sejak 26 Januari-2 Februari 2022, telah terjadi penambahan kasus aktif mencapai 63 orang.

Berdasarkan data dari situs web siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Rabu (2/2/2022), jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang mencapai 86 orang.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Sedangkan jumlah kasus kematian mencapai 6.501 jiwa, dan kasus sembuh mencapai 82.845 orang. Sementara total kasus Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 89.432 orang.

Baca juga: Salut! Mahasiswa UIN Walisongo Hibur Pasien Covid-19 Semarang

Sementara itu, lonjakan kasus mulai terlihat sejak pekan terakhir. Pada Rabu (26/1/2022), total kasus aktif di Kota Semarang hanya berkisar 18 orang. Namun, pada Rabu (2/2/2022), kasus aktif Covid-19 di Semarang mencapai 81 orang, atau mengalami peningkatan 63 kasus.

Meski demikian, peningkatan kasus aktif ini tidak berdampak pada jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Semarang. Dikutip dari laman siagacorona.semarangkota.go.id, sejak 13 Desember 2021 tercatat baru satu kasus kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Kota Semarang. Penambahan satu kasus kematian itu terdata pada 2 Februari 2021, sehingga total kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Semarang saat ini mencapai 6.501 kasus.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membenarkan terjadinya kasus peningkatan Covid-19 di wilayahnya dalam beberapa hari terakhir. Ia pun meminta masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Wali kota yang akrab disapa Hendi itu pun menilai meningkatnya kasus tidak bisa dilepaskan dari aktivitas masyarakat yang mulai lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Iya, pasti karena mulai abai protokol kesehatan. Terutama kasus Covid-19 masuk karena adanya pelaku perjalanan. Umumnya masyarakat seusai perjalanan dari luar kota atau dari perjalanan jauh,” ujar Hendi, dikutip dari laman Internet resmi Pemkot Semarang, Selasa (2/2/2022).

Baca juga: Mobil Tabrak Pembatas Tol Madiun-Surabaya, Pemuda Semarang Meninggal

Hendi mengatakan sebagian besar kasus Covid-19 yang ditemukan merupakan warga Kota Semarang. “Kalau perbandingannya hari ini, penduduk dalam kota lebih banyak yang menjadi pasien Covid-19. Dari 68 pasien, 48 orang pasien dalam kota, 20 orang dari luar kota,” ungkap Hendi

Ia belum bisa memastikan apakah tingginya kasus Covid-19 karena terdeteksinya varian Omicron di Kota Semarang. Menurutnya, perlu ada kajian mendalam apakah disebabkan Omicron atau hal yang lain. Untuk menekan agar kasus tak makin meluas, ia meminta warga agar makin patuh protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi Covid-19.

“Ikutilah vaksinasi baik suntikan kedua maupun suntikan booster. Masyarakat enggak perlu risau dan galau, tapi tetap waspada,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya