SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien di rumah sakit (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Klaten diminta mempersiapkan diri untuk antisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Hingga kini, penambahan kasus Covid-19 Klaten diklaim masih stabil.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan menjelang Lebaran sudah dilakukan antisipasi untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya mengimbau warga di perantauan agar tak mudik serta menyiagakan Satgas tingkat kecamatan hingga RT/RW untuk memantau pemudik yang nekat pulang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mulyani menuturkan berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Polres Klaten ada 3.000-an pemudik yang tetap berdatangan ke Klaten.

Baca Juga: Gondola Baru Girpasang Klaten Tawarkan Sensasi Melayang 138 Meter Di Atas Jurang, Berani Coba?

“Dari tingkat kepatuhan, ini lumayan patuh. Karena kan biasanya saat momen Lebaran ada puluhan ribu pemudik yang datang. Kami apresiasi kerja keras jajaran polres dan petugas berwenang sudah luar biasa. Sampai saat ini juga tidak ada kasus positif Covid-19 berkaitan dengan pemudik. Jadi semuanya sudah evaluasi,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Kamis (19/5/2021).

Meski hingga kini belum ada tren lonjakan kasus Covid-19, Bupati Klaten meminta seluruh petugas yang terlibat dalam penanganan Covid-19 tetap waspada. Ia menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 Klaten masih stabil dan kini masih berada pada zona risiko sedang atau zona oranye risiko Covid-19.

“Kalau saat ini kan belum bisa terlihat ada lonjakan atau tidak. Terlihatnya itu setelah dua pekan mendatang,” tuturnya.

Baca Juga: Mobil Tabrak Pohon dan Tembok Pagar Di Lalung Karanganyar, Pengemudinya Ngelantur

Kapasitas Tempat Tidur

Tentang upaya antisipasi, Mulyani mengatakan rumah sakit rujukan Covid-19 hingga Satgas Penanganan Covid-19 pada berbagai tingkatan sudah diwanti-wanti untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Meski kapasitas tempat tidur masih mencukupi, pengelola rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur guna penanganan pasien Covid-19. Tempat isolasi terpusat yang ada di tingkat kecamatan maupun desa juga diminta bisa ditambah.

“Kami maksimalkan rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 untuk bersiap-siap. Kami ambil kemungkinan kondisi daruratnya untuk persiapan segala kemungkinan terburuk. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan kasus di Klaten,” katanya.

Baca Juga: Polisi Rampungkan Berkas Kasus ABG Klaten Sopiri VW Terobos Penyekatan Pemudik, Selanjutnya?

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan jumlah pemudik yang tiba saat Lebaran mencapai 3.469 orang. Ia memastikan tak ada pemudik yang tiba terkonfirmasi positif Covid-19.

Jaka juga menjelaskan saat ini belum bisa dipastikan ada atau tidak lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. “Ada atau tidak lonjakan bisa diketahui dalam waktu tujuh sampai 10 hari mendatang,” kata Jaka.

Jaka menuturkan sebelumnya pemkab sudah mengantisipasi potensi terjadi lonjakan kasus Covid-19. Selain memantau pergerakan pemudik yang tetap berdatangan, seluruh objek wisata diminta meningkatkan penerapan protokol kesehatan. “Untuk kapasitas bed rumah sakit sementara masih tetap seperti biasa,” kata Jaka.

Baca Juga: 37 Tahun Warga Baluwarti Ini Produksi Minuman Tradisional Khas Keraton Solo, Pelanggannya Dari Berbagai Daerah

12 Rumah Sakit

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan ada 12 rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19. Jumlah total tempat tidur untuk kasus Covid-19 di belasan rumah sakit itu sekitar 350 unit.

Kapasitas tempat tidur masih mencukupi. Banyak pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri lantaran tak bergejala. “Persentase yang bergejala sedikit,” katanya.

Pada sisi lain, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menggelar tes antigen acak di objek wisata.

Baca Juga: Mobil Tabrak Pohon dan Tembok Pagar Di Lalung Karanganyar, Pengemudinya Ngelantur

“Kemarin kami ambil sampel di dua lokasi yakni Objek Mata Air Cokro dan Umbul Ponggok masing-masing tujuh pengunjung. Hasilnya nonreaktif semua,” kata Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, Kamis (20/5/2021).

Nugroho mengatakan tes deteksi Covid-19 secara acak itu dimaksudkan meningkatkan kesadaran wisatawan menerapkan protokol kesehatan secara mandiri sejak berangkat, saat di objek wisata, hingga pulang. Tes acak itu dilakukan secara berkala disesuaikan dengan ketersediaan alat tes antigen di Dinkes Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya