SOLOPOS.COM - Epidemi corona pernah terjadi 20.000 tahun lalu. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Tambahan jumlah kasus Covid-19 Kota Solo kembali melonjak pada Senin (12/7/2021). Satgas Penanganan Covid-19 Solo mencatat tambahan 405 orang pada hari itu.

Tercatat pula ada 20 orang meninggal dunia dalam sehari itu. Catatan lengkapnya, kumulatif kasus mencapai 17.787 orang, dengan perincian 13.397 kasus sembuh, 3.401 isolasi mandiri. Kemudian 270 orang rawat inap dan 719 orang meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan jumlah kasus Covid-19 melonjak lantaran Pemkot tak mengendurkan testing dan tracing.

Baca Juga: Pemkot Solo Siapkan Rp9 Miliar Bansos PPKM Darurat, Sasarannya 17.000-An UMKM

“Dari awal kami berkomitmen tidak akan menutupi data. Jumlah kasus tersebut dari tracing yang kami lakukan. Selain itu data all record warga yang melakukan uji swab antigen dan PCR di seluruh klinik, laboratorium, dan RS yang menyediakan layanan tersebut,” katanya melalui Zoom bersama awak pewarta, Senin siang.

Ahyani menyebut satu kasus positif Covid-19 saat ini bisa menulari 10-15 orang yang terdeteksi melalui hasil tracing. Apabila tracing tak hanya dilakukan dalam satu lapisan, tambahan kasusnya bisa lebih dari itu.

“Hitung saja kalau satu Puskesmas ada lima kasus konfirmasi positif baru. Kemudian tracing kontak erat dan dekatnya ikut positif lima orang saja, sudah ada 25 kasus tambahan. Dikalikan lagi jumlah Puskesmas yang menggelar tracing, ya angka itu masuk akal,” jelasnya mengenai jumlah kasus Covid-19 Solo yang melonjak.

Baca Juga: Tenang! Pasar dan Pusat Perbelanjaan di Pasar Kliwon Solo yang Tutup Dijaga Polisi 24 Jam

Pengurangan Mobilitas

Menurut Ahyani, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat cukup berdampak pada pengurangan mobilitas. Namun, dampaknya terhadap penurunan kasus belum terlihat.

Pemkot menerima laporan dari Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, soal pantauan mobilitas warga secara virtual. Alat yang digunakan adalah Facebook Mobility dan Google Traffic serta cahaya malam dengan NASA.

“Kalau dilihat dari situ sebenarnya sudah mulai turun, kodenya merah. Jadi, mobilitas masyarakat sudah menurun. Tapi, daerah sekitar Solo mobilitasnya masih di atas Solo. Kalau melihat karakter varian Delta yang penularannya cepat, tentu saja enggak serta merta menekan kasusnya karena antardaerah saling terkait. Apa pun itu, kami tetap berharap segera turun,” bebernya.

Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Kasus Teror Ambulans Dilempari Batu di Flyover Purwosari Solo

Pada sisi lain, dengan jumlah kasus Covid-19 yang terus melonjak, Pemkot Solo terus mempercepat capaian vaksinasi bekerja sama dengan pihak ketiga. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menghadiri vaksinasi hari pertama kerja sama dengan YAKKUM, PMS, dan Rotary Solo di Solo Paragon Mall, Senin pagi.

“Ini ditargetkan 10.000 dosis untuk warga Solo. Kami ingin lebih cepat lagi, targetnya bisa 10.000 per hari menggunakan semuanya. Kerja sama pihak ketiga, mobil vaksin, TNI/Polri, semuanya gerak,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya