SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SEMARANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng menetapkan darurat banjir dan tanah longsor sampai Maret 2014.

Sementara, hujan yang turun selama tiga hari Jumat-Minggu (17-19/1), menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Semarang kebanjiran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banjir antara lain, melanda kawasan perumahan Tlogosari, Pasar Johar, jalan Raya Kaligawe, kawasan Kota Lama, Jl. Medoho, Jl. Supriyadi, Jl. Imam Bonjol.

”Sampai sekarang [Minggu kemarin] genangan air di jalan belum surut, sehingga menganggu aktifitas,” kata Ny Yuni warga Tlogosari, Minggu (19/1/2014).

Dengan mulai meningkatnya intensitas hujan pada Januari ini, Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan, telah menetapkan darurat banjir dan tanah longsor.

”Gubernur Jateng telah menetapkan darurat banjir dan tanah longsor Desember 2013 sampai Maret mendatang,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat supaya senantiasa bersikap waspada terjadi banjir dan tanah longsor di wilayah mereka.

Saat ini beberapa daerah, sudah diterjang banjir di antaranya Kota Semarang, Pekalongan, Batang, Pemalang, Kebumen, Purworejo, dan Grobogan.

”Kami mengingatkan warga yang tinggal di aliran sungai Bengawan Solo seperti Solo, Karangaanyar, Wonogiri, Klaten, Cepu dan Blora supaya waspada banjir yang bisa datang sewaktu-waktu,” imbau Sarwa.

Demikian pula dengan warga yang tinggal di aliran Kali Juwana, yakni Pati, Demak, Kudus, dan Jepara supaya bersikap waspada terhadap datanganyat banjir.

Sarwa lebih lanjut menyatakan, untuk bencana longsor yang harus diwaspadai yakni di di Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara.

BPBD Jateng, kata dia, telah menginstruksikan kepada BPBD kabupaten/kota untuk siaga selama 24 jam, mengantisipai datanganya bencana.

”Masyarakat yang mengetahui adanya bencana alam di daerahnya bisa menghubungi Posko Aju BPBD Jateng di nomor [024] 70031333,” kata dia.

Cuaca Ekstrem

Sementara, Kepala Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Semarang, Herizal menyatakan hujan ekstrem di Jawa diprediksi terjadi hingga akhir Februari 2014.

Menuru dia, hujan yang turun beberapa hari ini sudah masuk kategori ekstrem atau hujan deras, karena intensitas curah hujan sudah mencapai 70 ml per hari.

”Normalnya curah hujan rata-rata hanya 50 ml per hari, sekarang ini sudah termasuk ekstrim, tapi belum puncak sehingga masyarakat supaya tetap waspada,” papar dia.

Hujan deras disertai angin kencang, menurut dia, diperkirakan akan terjadi di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Tengah, sehingga berpotensi menimbulkan banjir di wilayah tersebut.

“Puncak hujan diperkirakan pada Februari mendatang untuk itu kami mengingatkan supaya warga dan pemerintah mulai melakukan penebangan pohon yang sudah tua supaya tidak ambruk yang membahayakan masyarakat,” ungkap dia.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang ditimbulkan cuaca ekstrim itu.

”Masyarakat harus waspada terhadap bencana ini, karena sudah terjadi banjir di beberapa wilayah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya