SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Solopos.com, SOLO — Belum lama ini di Wonogiri dihebohkan dengan kabar seorang perempuan dicari sejumlah orang yang merasa ditipu dengan modus lelang arisan online.

Korbannya diperkirakan mencapai 200-an orang dengan total nilai kerugian hingga Rp2,5 miliar. Perempuan berinisial MP tersebut diduga mengadakan arisan reguler dengan sistem menurun dan arisan lelang dengan metode share slot. Nama arisan itu Lelang by Maygeta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu korban arisan online lelang itu yakni seorang perempuan berinisial XX, warga Kabupaten Boyolali. Ia mengalami kerugian hingga lebih dari Rp100 juta.

Jika hanya balik modal tanpa keuntungan, ia rugi puluhan juta. Sejumlah korban arisan online yang diduga digelar MP mengakui awalnya memperoleh keuntungan dari arisan itu. Namun, akhir-akhir ini pencairan uang arisan tidak lancar, bahkan kemudian tidak cair.

Baca Juga: Cerita Korban Arisan Online Wonogiri: Awalnya Untung Terus, Lalu Mbledos

Kasus ini bukan kali pertama terjadi. Seperti fenomena gunung es, kasus-kasus serupa kerap kita temui di era digital saat ini. Untuk menghindari hal-hal tersebut ada baiknya kita mengetahui sistem-sistem dalam arisan agar tidak menjadi korban arisan abal-abal. Seperti dilansir dari berbagai sumber berikut sejumlah sistem arisan yang berkembang di masyarakat.

1. Arisan biasa atau konvensional

Pada sistem ini arisan dilakukan dengan pertemuan anggota kelompok arisan pada periode tertentu yang telah disepakati bersama. Kemudian mereka mengumpulkan sejumlah uang yang masing-masing anggota mengeluarkan nominal yang sama. Setelah uang arisan terkumpul semuanya, kemudian dilakukan pengocokan nama-nama anggota kelompok arisan.

Nama anggota yang keluar dari kocokan akan menjadi pemenang yang berhak untuk mendapatkan uang arisan tersebut.

2. Arisan tembak

Arisan tembak disebut juga arisan lelang. Ide arisan ini muncul dari adanya kelemahan pada ragam arisan biasa. Pada arisan tembak ini, tingkat kebutuhan anggota menjadi perhatian.

Artinya, bisa dipastikan pemenangnya adalah anggota yang sedang membutuhkan uang. Mekanismenya untuk pemenang pertama adalah orang yang ditunjuk sebagai ketua kelompok arisan, dengan konsekuensi bertanggung jawab mengumpulkan uang arisan dari para anggota dan memberikan talangan bagi anggota yang gagal bayar. Pada periode berikutnya, dilakukan pengundian bagi anggota yang sedang butuh uang.

Arisan tembak dinilai lebih menguntungkan dibandingkan arisan biasa, karena pemenang adalah orang yang benar-benar sedang membutuhkan uang. Selain itu, bagi pemenang terakhir akan diuntungkan karena ia menerima uang arisan secara penuh, meski tak selalu membayar iuran penuh setiap bulannya.

Baca Juga: Potensi Bisnis Menjanjikan, Holywings bakal Buka di Solo Baru

3. Arisan sistem gugur

Arisan sistem gugur merupakan sekelompok orang yang menyetorkan dana secara periodik dalam jangka waktu tertentu, di mana anggota yang telah putus atau memperoleh arisan tidak diwajibkan lagi membayar setoran.

Ragam arisan dengan sistem ini umumnya diaplikasikan pada barang seperti sepeda motor, ponsel, bahkan properti. Mekanismenya, pengelola mengumpulkan sejumlah orang dan menetapkan nominal setoran per bulan juga jangka waktunya, misalnya arisan dengan setoran Rp500.000 selama 36 bulan. Pengundian arisan bisa dilakukan setiap bulan, per 3 atau 4 bulan sekali.

Nah, anggota yang mendapat undian akan mendapatkan barang yang menjadi objek arisan dengan ketentuan tidak diwajibkan membayar setoran pada bulan berikutnya alias gugur. Jika dalam jangka waktu yang telah ditentukan terdapat anggota yang belum mendapatkan barang objek arisan, maka pada bulan ke-37 uang yang telah disetorkan dikembalikan seluruhnya dan biasanya plus bonus dalam jumlah tertentu.

Baca Juga: Naik Lagi Nih! Cek Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Rabu 15 September 2021

4. Arisan sistem menurun

Arisan sistem menurun merujuk pada nominal setoran yang tidak sama antara anggota yang satu dengan lainnya. Nominal setoran ditentukan sesuai dengan urutannya, di mana urutan tertinggi nominalnya lebih besar dibandingkan dengan urutan di bawahnya. Urutan pada arisan sistem menurun menunjukkan orang yang berhak mendapatkan arisan.

5. Arisan online

Sesuai dengan namanya arisan online dimainkan dengan perantara dunia maya, utamanya media sosial. Dia ntara anggota arisan bisa jadi saling kenal, bisa juga tidak. Sistemnya bisa saja flat bisa juga menurun, di mana anggota bisa memilih urutan dan nominal setoran yang disanggupinya. Arisan jenis ini cukup riskan dan berisiko tinggi, bahkan rawan penggelapan. Banyak kasus penipuan berkedok arisan dengan sistem online ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya