SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi barang bukti narkoba.(JIBI/Antara)

 Harianjogja.com, JOGJA-Badan Narkotika Nasional (BNN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut kamar indekos kerap menjadi objek transaksi narkotika dan abat-obat terlarang (narkoba).

Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, AKBP Sumargiyono di Jogja, Kamis (26/9/2013), mengatakan indekos masih menjadi favorit peredaran narkoba sebab dinilai lebih aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk kasus narkoba, kos-kosan masih dianggap aman dari pada di tempat-tempat hiburan malam,” katanya.

Sumargiyono mengatakan operasi kasus penyalahgunaan narkoba khususnya jenis sabu-sabu yang masih sering dilakukan di wilayah kampus atau indekos menerapkan strategi khusus.

Menurut dia dalam melakukan operasi kasus penyalahgunaan narkoba di DIY, selama ini lebih mengintensifkan operasi-operasi tertutup dari pada terbuka.

Hal itu disebabkan, dengan operasi yang terlalu intens di lingkungan-lingkungan masyarakat , kata dia, dikhawatirkan memunculkan kondisi yang tidak nyaman bagi masyarakat sekitarnya.

“Kami juga memahami kalau kos-kosan yang notabene lingkungan masyarakat ini terlalu sering kami operasi juga nanti tidak nyaman.Dan kami juga sangat hati-hati jangan sampai tujuan baik malah dianggap pelanggaran hak asasi manusia,” katanya.

Oleh karena itu, dia juga berharap agar masyarakat dapat turut berpartisipasi melakukan pengawasan untuk mengurangi potensi peredaran narkoba di lingkungan masing-masing.

“Masyarakat harus berani melaporkan apabila mengetahui ada kasus narkoba di lingkungan sekitarnya karena hak masyarakat untuk memberi dan memperoleh informasi dilindungi,” katanya.

Hal itu, tambah dia, juga mengingat DIY merupakan wilayah yang cenderung rumit untuk upaya pengawasan penyelundupan narkoba sebab dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu darat, udara, dan laut sementara jumlah personil pemberantasan BNNP DIY masih terbatas.

Sesuai data BNNP DIY, jumlah pengguna narkoba selama 2012 hingga bulan November tercatat 323 pengguna dengan 64 di antaranya merupakan kalangan mahasiswa, yang diperkirakan akan terus meningkat mencapai 3,37% hingga 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya