SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyakit menular (Dok/JIIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR –Serangan flu singapura mulai mengganas di Bumi Intanpari dalam beberapa hari terakhir. Salah satu daerah yang sudah merasakan keganasan virus menular tersebut, yakni beberapa warga di Tasikmadu.

Menurut warga Ngijo, Tasikmadu, Ny. Ningtyas, 30, flu singapura mulai menyerang anaknya yang bernama Yogas sejak akhir pekan kemarin. Serangan flu singapura ditandai dengan suhu panas tinggi, yakni di kisaran 38-40 derajat celcius.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Semula, saya kira hanya panas biasa. Tapi, setelah diperiksakan ke dokter, ternyata terkena flu singapura. Di kaki, tangan dan tubuh ada bintik-bintik merah. Terkadang keluar cairan, seperti orang terkena campak atau herpes. Sejak terkena penyakit ini, anak saya sering menangis,” katanya kepada Solopos.com, Jumat (18/4/2014).

Hal senada dijelaskan warga Tasikmadu lainnya, Toni, 32. Dirinya baru saja memeriksakan anaknya ke klinik kesehatan terdekat di Tasikmadu. Berdasarkan diagnosa dokter yang ditemui menyebutkan, anaknya terkena flu singapura.

“Baru kemarin sore [kemarin lusa], saya pergi ke dokter. Saya pikir, hanya terkena panas biasa. Ternyata, terkena virus singapura juga,” katanya.

Terpisah Kepala bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinas Kesehatan Karanganyar, Fatkhul Munir, mengakui flu singapura mulai menyerang beberapa warga di Bumi Intanpari, terutama di Tasikmadu. Namun hingga sekarang, pihaknya belum mendata secara detail jumlah anak-anak yang terserang virus singapura.

“Cuaca sangat mendukung atas penyebaran virus ini [pancaroba]. Virus ini mulai muncul di awal era 2000-an dan sampai sekarang belum ada obatnya secara khusus. Kalau di Karanganyar sendiri, daerah yang pernah terkena serangan virus ini, yakni Tasikmadu. Selain itu, ada di Karanganyar kota dan Colomadu. Intinya, beberapa daerah yang memiliki mobilitas tinggi otomatis rawan terkena penyakit ini,” katanya.

Disinggung tentang pencegahan virus singapura, Fatkhul Munir mengharapkan peran serta kalangan orangtua untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar.

“Kalau anaknya sudah terkena virus, anak tersebut harus diisolasi [diistirahatkan kurang lebih satu pekan]. Bagi mereka yang sudah sekolah [TK atau SD], lebih baik istirahat di rumah terlebih dahulu. Dengan demikian, penyakit ini tak membawa dampak negatif bagi yang lain [menular],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya