SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SRAGEN-Masyarakat diminta waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Meski sekarang musim kemarau, kasus dengue shock syndrome (DSS) baru saja terjadi di Prampalan, Krikilan, Masaran, Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Retno Dwi Kawurjan menerangkan akibat terkena DSS, satu anak berumur 4,5 tahun asal Krikilan, Masaran, Sragen, Windaw Maya Artha, meninggal dunia, akhir Agustus lalu. DSS, ungkapnya, yaitu demam yang disebabkan virus dengue yang ditularkan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini lebih berat dari penyakit demam berdarah karena menyerang otak. “Ini musim kemarau, tapi penyakit yang ditularkan nyamuk tetap ada,” ungkapnya kepada Solopos.com, Senin (3/9/2012).

Retno menceritakan, awalnya pada 22 Agustus anak tersebut hanya demam biasa. Karena panasnya tak kunjung turun, pagi harinya diperiksakan ke Puskesmas. Karena tak ada perubahan, keesokan harinya dibawa ke dokter spesialis. Karena anaknya lemas, dirujuk ke Rumah Sakit Mardi Lestari, lalu dirujuk lagi ke Rumah Sakit Dr Oen Solo. “Akhirnya 25 Agustus meninggal dunia. Berdasarkan hasil analisa, anak tersebut mengidap penyakit DSS,” terangnya.

Setelah terjadinya kasus itu, kata Retno, Dinas Kesehatan Sragen melakukan observasi ke rumah orangtua anak tersebut dan lingkungannya. Dari 34 rumah yang diperiksa, dua rumah positif terdapat nyamuk aedes aegypti. Selanjutnya Kamis (29/8/2012) diadakan penyuluhan ke warga dan Jumat (31/8/2012), dilakukan fogging ke wilayah tersebut.

Terkait kejadian itu, Retno berharap semua warga tergerak hatinya untuk bersama-sama menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Khusus rumah tangga yang memiliki kulkas, ia meminta anggota keluarga itu sering mengecek kulkas bagian belakang. Pasalnya di bagian itu, sering terjadi genangan air yang bisa menjadi sarang berkembangnya nyamuk. “Kasus ini menunjukkan bahwa cuaca tidak berpengaruh terhadap ada tidaknya penyakit yang disebabkan nyamuk. Jadi harus selalu menjaga kebersihan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya