SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Modus penipuan menggunakan sistem aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.

Solopos.com, BANTUL – Masyarakat di Kabupaten Bantul dan sekitarnya harap lebih awas dan waspada terhadap modus baru penipuan yang tengah marak.

Kepolisian Resor Bantul mengimbau masyarakat waspadai dan berhati-hati terhadap modus baru penipuan yang berkaitan dengan transaksi keuangan dan mengatasnamakan pejabat pemerintah daerah.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengatakan modus baru penipuan yang sedang marak adalah permohonan bantuan dana untuk tempat ibadah atau dalam bentuk apa pun dengan mengatasnamakan pejabat pemerintah.

“Jangan mudah percaya, dan segera melapor bila melihat hal-hal yang janggal dan mencurigakan,” kata Kapolres Bantul, dalam keterangan pers, Minggu (14/5/2023), seperti dilansir Antara.

Imbauan dari Polres Bantul tersebut menindaklanjuti kabar adanya nomor WhatsApp (WA) milik Bupati Bantul Abdul Halim Muslih diretas oleh seseorang. Pelaku lalu memanfaatkan nomor tersebut untuk menipu beberapa pihak dengan kedok meminta sejumlah uang.

Kapolres mengatakan penipuan dan perbuatan curang, menjadi salah satu tindak kriminal yang menjadi perhatian Polres Bantul. Perhatian ekstra terhadap kasus itu dilakukan lantaran angka atau jumlah kejadiannya meningkat dalam dua tahun terakhir.

Dia menyebutkan berdasarkan data Polres Bantul, terdapat 170 kasus penipuan dan perbuatan curang sepanjang tahun 2022. Jumlah kasus itu meningkat jika dibanding tahun 2021 yaitu 151 kasus.

“Sementara untuk tahun 2023 terhitung sampai dua pekan bulan Mei, sudah terjadi sebanyak 46 kasus penipuan,” paparnya.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, kejadian nomor Bupati Bantul diretas itu terjadi pada 9 Mei 2023. Saat itu, ketika membuka, Bupati merasa ada yang aneh karena tidak bisa masuk ke dalam akun WhatsApp-nya.

Menurut dia, ada beberapa pesan yang dikirim melalui nomor pribadi Bupati Bantul itu, termasuk ke asisten pribadinya. Saat itu, pengirim meminta orang yang dituju mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening.

“Alasannya mobile banking-nya baru eror, maka minta tolong agar transfer ke rekening ini untuk keponakannya guna membayar sekolah senilai Rp2 juta,” ungkapnya.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada laporan korban atas kejadian ini. Namun demikian, Polres Bantul meminta masyarakat untuk tidak mempercayai jika ada yang meminta uang dengan dalih apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya