SOLOPOS.COM - Ilustrasi ODHA. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Yayasan Mitra Alam Solo mengimbau orang dewasa maupun anak dengan HIV/AIDS atau ODHA dan ADHA tidak berkunjung ke rumah sakit di tengah pandemi Covid-19. Kecuali bila kondisinya benar-benar mendesak.

Kunjungan ke rumah sakit merupakan kebutuhan bagi mereka guna pemeriksaan kesehatan maupun pengambilan obat Antiretroviral (ARV).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Yayasan Mitra Alam, Ligik Triyogo, mengatakan imbauan tersebut bertujuan agar mereka tidak terpapar virus SARS CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19.

Banyak PHK Akibat Pandemi Covid-19, Pendaftar Balai Latihan Kerja Boyolali Melonjak Hingga 400%

ODHA, termasuk di Solo, merupakan salah satu kelompok rentan jika terinfeksi Covid-19 dan bisa terjadi fatalitas. "Di samping itu, kebanyakan sudah mempunyai penyakit penyerta sehingga risikonya lebih tinggi lagi,” kata dia dihubungi Solopos.com, Jumat (3/7/2020).

Solusinya, mereka disarankan menebus ARV untuk pengobatan selama satu bulan sehingga tidak perlu singgah ke RS berulang kali. Selain rentan di bidang kesehatan, ODHA juga termasuk kelompok yang paling terdampak pandemi.

Jamaknya mereka bekerja di sektor informal yang habis-habisan pada momentum ini. Usaha mereka gulung tikar sehingga kehilangan pendapatan.

Perempuan Berbaju Merah Muda Tertangkap Kamera Curi Uang Rp19 Juta di Pasar Legi Solo, Siapa Dia?

Bersama Caritas Germany Indonesia, di tengah pandemi Covid-19 ini, Yayasan Mitra Alam mendistribusikan bantuan bagi ODHA dan ADHA di 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah termasuk Solo.

Bantuan Sembako

Bantuan berupa sembako meliputi beras 15 kg, gula, minyak goreng, uang lauk pauk Rp100 ribu, dan masker kain tersebut dibagikan dalam dua tahap. Jumlah ODHA yang menerima bantuan mencapai 1.112 keluarga.

Mereka dari area Soloraya yakni Solo, Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, dan Wonogiri, serta Salatiga, Temanggung, Jepara, Kebumen, Tegal, dan Kudus.

Tak Hanya Lezat, Nasi Berkat Yang Dijual Warga Sukoharjo Ini Juga Bisa Jadi Obat Kangen

Salah seorang warga peduli AIDS (WPA) Solo dan anggota Himpunan Waria Solo (Hiwaso), Kiky Merlin, mengaku mayoritas rekannya termasuk yang ODHA kehilangan pekerjaan di tengah pandemi Covid-19.

Mereka hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah maupun komunitas untuk bertahan hidup. Bahkan, beberapa yang lain nekat kembali ke jalan.

“Mau enggak mau mereka turun ke jalan. Kalau saat mangkal ya enggak pakai masker karena make up sehingga sangat rentan tertular virus Corona. Mereka kan enggak tahu pelanggan itu dari mana saja. Selama tiga bulan pandemi ini, bantuan hanya sekali. Makanya, kami berharap ada uluran bantuan dari mana pun,” kata dia.

Truk Terguling Timpa Yamaha Vixion di Plupuh Sragen, 3 Orang Meninggal

Selama ini, pekerjaan yang kerap dilakoni para transgender adalah rias pengantin maupun salon. Usaha tersebut sepi lantaran pembatasan sosial dan larangan menggelar hajatan.

“Selain rentan tertular virus Corona, kami juga rentan mendapatkan kekerasan dari orang tidak bertanggung jawab. Beberapa rekan saya kerap dilempari batu atau dilukai saat sedang mangkal,” kisahnya, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya